Selasa, 18 Januari 2011

KEPEMIMPINAN PEKALONGAN

16.35 |

KEPEMIMPINAN DARI MASA KE MASA


Selama kurun waktu 104 tahun yakni dari 1906 sampai dengan 2010 sekarang ini , telah ada 14 Walikota yang memimpin Kota Pekalongan. Dengan gaya kepemimpinan yang berbeda, mereka semua bertujuan untuk membangun Kota Batik hingga mencapai kemajuan seperti sekarang ini, berikut ini adalah cerita singkat kepemimpinan Walikota Pekalongan.

1. Hj. Kuneman (1 April 1906 - 8 Maret 1942)

Diangkat sebagai Walikota (Burgemeester) untuk yang pertama kali 1 April 1906 berdasarkan staatbllad Nomer 124 Tahun 1906, dibuat tanggal 21 Februari 1906 dan dikeluarkan pada tanggal 1 Maret 1906 oleh Wakil Sekretaris Umum DE GROOT dan JB. VAN HEUTSZ dan mulai berlaku tanggal 1 April 1906. Menjabat sebagai Walikota mulai tanggal 1 April 1906 sampai dengan awal pendudukan Jepang 1942 dan waktu itu, yang mengangkat adalah Gubernur Jenderal Hindia Belanda dengan masa jabatan waktu itu justru tidak terbatas.

2. Kawabata / R. Soempeno Danoewilogo ( 8 Maret 1942 - 24 Agustus 1945)

Pada masa itu Burgemeester (Walikota) diganti namanya menjadi SITYO. Tugas utamanya adalah melayani kepentingan perang "DAI TOA" (Perang Asia Timur Raya ). Hal ini berlaku juga untuk Kota lain diseluruh Indonesia. Meskipun sitya dijabat oleh Kawabata, namun menjalankan tugas sehari-hari adalah R. Soempeno Danoewilogo.

3. R.Soempeno Danoewilogo (17 Agustus 1945-15 Maret 1954)

Beliau lahir di Temanggung pada 17 Maret 1894. Pada masa jabatannya banyak peristiwa yang sangat menentukan perjalanan Kota Besar Pekalongan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Negara Republik Indonesia. Pada waktu itu di Kota Pekalongan sedang terjadi gejolak perjuangan rakyat, pemuda dan Badan Keamanan Rakyat (BKR). Peristiwa yang terpenting adalah pengibaran bendera Merah Putih dan perebutan tentara Jepang.

Insiden berdarah terjadi pada saat perenbutan markas Kompetai oleh rakyat yang dimotori oleh para pemuda dan badan- badan perjuangan.

4. R. Agoes Miftah Danoekoesoemo (1 Juni 1954 - 1 Nopember 1956)

Beliau dilahirkan di Brebes pada 30 Agustus 1915. Menjabat Walikota/Kepala Daerah Kota Pekalongan berdasarkan surat Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 20 Mei 1954 Nomor : UP-11/1/22. Periode Pemerintahan Beliau merupakan masa revolusi kemerdekaan, sehingga kondisi di Pekalongan terpengaruh oleh peperangan, antara lain konfrontasi dengan Agresi Belanda I dan II.

5. M. Soehartono Slamet Poespopranata ( 1 Nopember 1956 - 19 Nopember 1956)

Lahir tanggal 29 Agustus 1905 dan diangkat menjadi Walikota/Kepala Daerah Kota Besar Pekalongan dengan Surat Keputusan Dalam Negeri tanggal 30 Oktober 1956 Nomer : UP-14/2/7. Pada waktu menjabat sebagai Walikota, penyelenggaraan pemerintahan menganut asas desentralisasi. Pemberlakuan dua asas ini merupakan konsekuensi dari diberlakukannya Undang- Undang Nomer 1 Tahun 1957 tentang Pokok Pemerintahan di Daerah. Tugas Walikota mencakup dua hal, yakni sebagai pejabat Pemerintahan pusat dan sekaligus sebagai Kepala Daerah.

6. R. Iskandar Said (13 Januari 1958 - 17 Januari 1959)

Dilahirkan di Temanggung pada tahun 1898. Diangkat sebagai Kepala Daerah Kotapraja Pekalongan dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri TANGGAL 2 jANUARI 1957, Nomer : Des,71/1/10.

Pada waktu menjabat sebagai Walikota ,penyelenggaraan pemerintahan menganut asas Dekonsentrasi dan asas Desentralisasi . Pemberlakuan dua asas ini merupakan konsekuensi dari diberlakukannya Undang-Undang Nomer 1 Tahun 1957 tentang pokok Pemerintahan di Daerah. Tugas Walikota mencangkup dua hal, yakni sebagai Pejabat Pemerintah Pusat dan sekaligus sebagai Kepala daerah.

7. R.M. Bambang Sardjono Noerstyo (14 April 1959- Nopember 1959)

Lahir di Yogyakarta pada tahun 1926. Disahkan sebagai Kepala Daerah Kotapraja Pekalongan dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 16 Maret 1959 Nomer : Des. 71/6/26/57 dan dilantik pada tanggal 14 April 1959.

8. R. Mochamad Tedja (5 April - 30 Mei 1967)

Masa jabatan 5 April 1960 - 30 Mei 1967. Diangkat menjadi Walikota dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 5 April 1960.

9. R. Teguh Soenarjo (30 Mei 1967 - 11 Oktober 1972)

Diangkat sebagai Walikota Kepala Daerah Kotamadya Pekalongan dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 30 Mei 1967.

10. Drs.R. Soepomo (11 Oktober 1972 - 7 Nopember 1979)

D8iangkat sebagai Kepala Daerah Pekalongan dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 11 Oktober 1972.

11. H. Djoko Prawoto, BA (7 Nopember 1979 - 7 Nopember 1989)

Dilahirkan di Boyolali, Kota Pekalongan dipimpin oleh Djoko Prawoto, BA selama dua periode,yakni 7 November 1979-7 November 1989.

Pada masa kepemimpinan beliau, Kota Pekalonganmengalami perubahan luas wilyah dari 1.755 Ha menjadi 4.465,24 Ha berdasarkan UU No.21 tentang peubahan batas wilayah Kotamadya Dati II Batang dan Kabupaten Dati II Pekalongan.

Prestasi yang telah dicapai antara lain Teladan Nasional sebagai Kooperasi simpan pinjam terbaik Naional untuk KUD Kospin Jasa (1984,1985,1986,1987),Teladan Nasional untuk KUD Makariyo Mina (1984,1985,1986,1987), Satya Lencana Pemangunan Kooperasi (1987).

12. H.Mohamad Chaeron, BA (7 November 1989-7 November 1994)

Dilahirkan diSemarang, diangkat menjadi Walikota berdasarkan surat keputusan Gubernur Jawa Tengah tanggal 7 NOvember 1989.Prestasi yang telah dicapai antara lain : Kooperasi Teladan Nasional untuk KUD Kospin Jasa dan KUD Makariyo MIna (1989,1990,1991,1992,1993,1994), Pengahargaan Satya Lencana Pembangunan Kooperasi dari presiden (1994).

13. Drs. Samsudiat, MM (27 Oktober 1994-5 Juli 2004)

Dilahirkan di Cilacap pada tanggal 15 Februari 1942, Beliau menjabat wali kota selama dua periode. Periode pertama berdasarkan surat keputusan menteri dalam negeri No.131.33-293 tanggal 27 Oktober 1994.Sedangkan Periode kedua berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomer 131.33-1301 tanggal 30 Desember 1999. Pada periode kedua ini didampingi H. Hamzah Shodiq,BA sebagai Wakil Walikota. Penghargaan yang diterima antara lain adalah Satya Lencana Pembangunan Koperasi dari Menteri Koperasi (2000), Penghargaan Manggala Karya Bhakti Husada bidang Kota sehat (2004). Kegiatan pembangunan yang menonjol antara lain adalah peningkatan prasarana lingkungan di 9 kelurahan, pembangunan Jalan Wilis dan Jalan Majapahit, Pembangunan Prasarana Perkotaan secara terpadu (P3KT) ADB Loan 1198-IND dan pembangunan pasar Grogolan Baru,pembangunan kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah, pembangunan Terminal tipe A, pembangunan Sungai Kuripan Lor untuk mencegah banjir tahunan, pembangunan Kolam Renang Tirtasari, pembangunan gedung olah raga Stadion Kraton, pembangunan Gedung Kesenian dan Olahraga di jalan Jetayu.

14. H.M Basyir Ahmad (5 Juli 2005 - sekarang)

Beliau berdua merupakan warga asli Pekalongan. Walikota dan Wakil Walikota masing - masing diangkat berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomer 131.33-472 dan Nomer 132.33-473 tanggal 5 Juli 2005.

Kegiatan Pemerintahan yang menonjol antara lain adalah peresmian Museum Batik oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono, upaya mengalokasikan dana pendidikan sebesar 20% dari APBD, diberlakukannya jam ke 0 untuk baca dan tulis Al-Qur'an pada SD,SMP dan SMA, penyediaan buku teks mata -pelajaran pokok satu anak satu buku, rehabilitasi bangunan sekolah yang rusak berat sampai 2008 dengan pendanaan 20% APBD Kota + 30% APBD Propinsi + 50% APBN, percepatan pendidikan matematika dan fisika tingkat SD, full day learning bagi 4 sekolah di pinggiran, perencanangan pelaayanan prima seluruh SKPD, Penyelenggaraan Pekan Batik Internasional, pembentukan kampung Batik Kauman, perbaikan 5000 rumah kumuh menjadi layak huni hingga tahun 2010, pemenuhan pembangunan rumah bagi buruh dan PNS golongan rendah sebanyak 144 unit rumah inti tumbuh di Griya Swadaya Asri Kandang Panjang, penyediaan dana bagi masyarakat miskin dibidang pelayanan kesehata, pendidikan, dan Modal Kerja, pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah, pembangunan masjid Al-Ikhlas, pembentukan kelurahan panjang baru, penataan alon-alon dan pedagang kakilima.

Penghargaan tingkat Propinsi yang telah diperoleh antara lain adalah pemenang Pembangunan Perumahan Swadaya pada lomba Habitat Dunia 2007, 2008 dan 2009 dengsn tema "A Save City a Just City", Pelaksana terbaik 3 pada Lomba Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan 2006, Juara 2 Pengelolaan UPPKS, Juara 2 Keluarga Harmonis, Juara 1 Lomba Karya Tulis Kesehatan Reproduksi Remaja Tingkat SLTP, Juara 1 Kelompok BKR, dan Juara 2 Sekolah Sehat Tingkat SD. Penghargaan tingkat Nasional yang telah diperoleh antara lain adalah Juara 1 Penataan Pemukiman Kumuh 2007 dan 2008, Penghargaan Menggala Karya Bhakti Husada pada penyelenggaraan Kota Sehat Tingkat Pengembangan 2004, Penghargaan Swasti Saba pada Hari Kesehatan Nasional 2005, Penghargaan Ksatria Bhakti Husada Arutala kepada Forum Kota Sehat Pekalongan atas prestasi meningkatkan status kesehatan lingkungan Kota Pekalongan, Manggala Karya Kencana bidang Keluarga Berencana 2006/2007, Nominator 10 besar MDGs, pelaksana terbaik Pelaksanaan SLTP PKPS BBM Evaluasi Sekretaris PKK pusat, mawakili Indonesia di seminar United Nation Habitat di Nairobi dengan Makalah Pola Penanggulangan kemiskinan.

http://www.pekalongankota.go.id/Profil-Kota-Pekalongan/kepemimpinan-pekalongan.html

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Peliharaanku