Kamis, 19 Februari 2009

Relawan Punya Pojok Sendiri

05.50 |


Bulan ini kegiatan KSR masih saja padat. Tenaga KSR masih dibutuhkan sebagai tim medis Pertolongan Pertama (PP). Berbagai kegiatan antara lain futsal, sepak bola, pengajian umum plus longmarch, lomba renang tingkat SMU hingga acara pengarahan Pangdam IV Diponegora kepada Kodim Pekalongan, pemalang batang. Ada lagi pengawalan peserta napak tilas, pencarian korban kapal terbalik maupun anak hilang, penyaluran logistic banjir hingga menjadi relawan di dapur umum. Bermacam kasus ditemui di lapangan. Di lomba renang lima siswa mengalami keram kaki sedang pada longmarch pegajian 2 peserta jatuh lemas karena kelelahan dan belum makan. Semua korban dapat ditolong dengan baik. Disamping bertugas tentu relawan memiliki beberapa cerita. “Kadang panitia kurang perhatiannya soal perut juga petugas kering kerontang” begitu jawaban Rozak disambung senyumannya. Ada lagi soal transportasi (Ambulan) yang mogok saat hendak berangkat tugas. Ini dialami saat tugas ke Kodim. Cerita pak Heru agak mirip, dimana saat jaga posko banjir perut sering keroncongan sebelum disuplai dari dapur umum.

Semua kegiatan KSR diusahakan tercatat di laporan peugas. Dari hal pokok hingga uneg-unegnya. Diharapkan hal ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan prapersiapan untuk tugas berikutya

KSR PMI Menapaki Jejak-Jejak Pejuang

05.49 |


Dalam perjalanannya, kota Pekalongan tidak lepas dari sejarah perjuangan para pahlawan mengusir penjajah Belanda. Dimaksudkan untuk mengenang kembali sejarah kota Pekalongan, Legian Veteran Republik Indonesia (LVRI) dalam rangka HUT yang ke 63 mengadakan kegiatan Napak Tilas Perjuangan Kota dan Kab.Pekalongan tanggal 3-5 Januari 2009.

Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 250 peserta dari berbagai kota seperti, Batang, Pemalang, Kendal, Jepara, Banjar Negara, Jakarta dan Bandung. Tak ketinggalan sejumlah organisasi Pencinta Alam dan masyarakat umum dari Pekalongan sendiri ikut berpartisipasi dalam acara tersebut. Antusias peserta tampak sekali saat bupati Pekalongan Dra. Hj. Siti Qomariyah melepas langsung di halaman Pendopo kabupatern (Sabtu 3/01/09) pukul 09.00. orang nomor satu di kabupaten Pekalongan itu juga ikut berjalan bersama rombongan sampai ke desa Sokoyoso kec. Kajen.

Jarak yang ditempuh pada etape pertama cukup jauh melewati area persawahan, dan hutan karet. Hal itu membuat banyak peserta yang kelelahan. Beberapa diantaranya mengalami cidera kaki, kram,. Pak Muslim, peserta yang sudah lanjut usia bahkan harus dievakuasi dengan ambulan dari PMI kab. Pekalongan yang disiagakan dalam kegiatan tersebut. Peserta dari Jakarta itu mengalami cidera pada kaki dan kelelahan sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanan menuju finish di desa Rogoselo. Sejumlah KSR gabungan dari PMI kab dan kota Peklaongan juga terlibat dalam kegiatan tersebut untuk memberikan Pertolongan Pertama selama perjalanan.

(LS)

Pojok PMR : Lintas Wira SMA Negeri 1 Pekalongan

05.48 |


Aku adalah salah seorang murid kelas XI SMA Negeri 1 Pekalongan yang mengikuti salah satu ekstrakulikuler dan oganisasi kemanusiaan, PMR Wira SMANSA. My name is Lituhayu Nisita. Sekarang aku lagi duduk di kelas XI IPS 2. Di PMR ini aku punya banyak teman, baik yang satu kelas ataupun yang nggak. Pengalamanku bareng Wira SMANSA udah lumayan banyaklah (bagiku). Dari yang biasa aja sampai yang bikin pusing kepala.

PMR pas angkatanku berjumlah 29 orang dan kamu semua harus tahu kalo ke-29 orang ini kesemuanya cewek, gak ada cowoknya. Dan jumlah orang yang segini termask kedalam jumlah yang menggenaskan. Bukannya bertambah banyak, eh.. malah makin dikit en makin mengkeret dari taon lalu. Rasanya sedih banget sih, waktu tau jumlah kita semua nggak genap satu kelas (biasanya satu kelas berisi 40 orang).

Back to story, nah di PMR ini Alhamdulillah aku memegang jabatan sebagai wakil ketua. Ketuanya ndiri punya nama Maria Ulfa Laila, anak reason ato XI IPA 1. Udah tradisinya, siapa aja yang jadi wakil ketua PMR otomatis bakal jadi ketua LIRA, salah satu kegiatan tradisi dari PMR Wira SMANSA. Nah, LIRA itu singkatan dari Lintas Wira, kegiatan yang berbentuk perkemahan yang diadain di luar alam. Nah, jadi pada intinya sebagai ketua LIRA taon 2008/2009 adalah aku. Untungnya LIRA udah berhasil diadakan kemaren, tanggal 31 Deseber 2008 - 2 Januari 2009 di Limbangan, karang anyar, kabupaten Pekalongan. Dan karena pemilihan waktu yang nggak tepat (maklum, taon baru tuh) , banyak banget yang nggak ikut. Oia, kegiatan ini diikutin sama kelas X dan kelas XI. Kelas X taon ini yang ikut Wira SMANSA total berjumlah 44 orang. Lagi-lagi kesedihan muncul, dari 44 orang itu, hanya 18 orang yang rela menghabiskan waktu menyongsong tahun baru dengan mengikuti LIRA. Aku sebagai ketua menyadari bahwa itu merupakan kesalahan dalam pemilihan waktu. Dan selain itu juga persiapan pelaksanaan yang mendadak. Memang, kita baru nyiapin semua yang dibutuhkan buat LIRA baru 2 atau 1 bulan sebelumnya. Pokoknya, ndadak banget !!!

Tapi kita, para panitia + wakil organisasi, sangat menikmati, yach walopun emang kita harus ngelepas waktu dan kesempatan kita buat merayakan pergantian waktu dengan keluarga kita. Di malam taon baru, kita semua kecuali peserta (kelas X), ngerayain malam pergantian taon baru bareng-bareng dengan membakar jagung hmm...yummy !!!

Oia, di LIRA ini banyak kegiatan yang harus diikuti. Ada PA (Penjelajah Alam), ada pensi, ada pengisian materi, ada LCC (Lomba Cerdas Cermat) dan pastinya ada evaluasi. Alhamdulillah ngak ada maslah yang berarti banget di LIRA dan tanggal 2 januari 2009, kita bisa pulang selamat dan sentosa sampai di SMANSA.

Selain kegiatan dalam sekolah, aku juga pernah ikut kegiatan yang lain. Example : penyuluhan about narkoba dan minuman keras. Dan kegiatan kayak gini bisa dijadiin ajang buat nambah temen, hehe..hehe

Tapi, aku belum kenal banyak ma temen-temen PMR se-Kota Pekalongan. Ada satu saran buat PMR, kapan-kapan buat satu kegiatan gede yang ngelibatin bayak temen-temen PMR se-Pekalongan atau mungkin se-Indonesia. Kira-kira ketinggian nggak ya??? Pokoknya, berdoa buat kemajuan PMR se-Indonesia, moga makin maju en berkembang pesat. Amin. Trying 4 d’best future !!

Hanyut, Jasad anak 2 hari baru ketemu

05.47 |

Musim hujan tak henti – hentinya membawa musibah. Seperti yang dialami Jolari, warga desa Klidang kab Batang. Anaknya, Ahmad Basori Alwi (9) tenggelam di sungai Klidang Lor Kamis (5/2/09). Tak ada yang melihat secara jelas kronologis kejadian. Menurut warga sekitar, korban saat itu pamitan untuk buang air besar di sungai, sekitar pukul 17.00 WIB. Namun ternyata korban tidak kembali lagi ke rumah.

Jum’at (6/2/09) tim SAR, Pol AIRUD, KSR PMI Batang dan Kota Pekalongan serta dibantu warga sekitar melakukan pencarian di TKP. Namun banyaknya perahu nelayan yang parkir dan timbunan sampah di sekitar sungai, menyulitkan pencarian. Diperkirakan korban telah hanyut hingga ke muara sungai. Namun setelah dilakukan penyisiran, pencarian hari itu tidak membuahkan hasil. Karena hari mulai beranjak malam, akhirnya pencarian dilanjutkan esok harinya.(LS)

Hari sabtu (7/2/09) akhirnya jasad korban berhasil ditemukan oleh nelayan pada pukul 9 pagi di jembatan sigandu diantara kapal-kapal yang sedang parkr.

paling tidak, Kita Bisa Menyumbangkan Tenaga

05.47 |


Keberadaan Dapur Umum (DU) sangat membantu meringankan beban para pengungsi di kelurahan Panjang Baru Pekalongan. Akibat hujan lebat yang mengguyur daerah itu Minggu (1/2/09), sejumlah rumah terendam banjir. Sekitar 175 KK diungsikan ke gedung serba guna STAIN.

Sementara itu, untuk membantu kebutuhan makan sekitar 500 orang pengungsi, Koramil Pekalongan Utara mendirikan DU di Taman Makam Pahlawan Panjang. Dibantu beberapa relawan dari KSR PMI cabang kota Pekalongan dan Tagana mereka menyiapkan makanan untuk dibagikan kepada pengungsi.

Pak Karno, koki andalan dari Koramil mengaku sangat bangga kepada para relawan yang telah bersedia membantu korban banjir. “ Kalau tidak bisa menyumbangkan materi, paling tidak kita bisa menyumbangkan tenaga untuk meringankan beban mereka.” Begitu ungkapnya di sela – sela aktivitas memasak di DU. Kegiatan ini pun turut di dukung ibu-ibu warga setempat yang bergabung di DU meskipun mereka juga manjadi korban banjir

KAPAL TERBALIK, MENEWASKAN 11 ORANG

05.45 |


Alih – alih bersedekah laut, warga malah menjadi korban kapal terbalik. Peristiwa naas itu terjadi sabtu pagi 29 Desember 2008 di pantai Asem Doyong kab Pemalang. Kapal yang ditumpangi warga untuk melarung sesaji yang diperuntukkan untuk keselamatan laut itu terbalik karena melebihi kapasitas muatan penumpang. Kapal yang berkapasitas penumpang 25 orang tersebut diisi dengan sekitar 40 penumpang. Alhasil, kapalpun oleng saat ombak besar menghantam mereka.

Sejumlah regu penyelamat datang ke lokasi untuk membantu evakuasi korban. Mereka terdiri dari TIM SAR, PMI kab Pemalang,Batang dan Pekalongan. Evakuasi korban sempat terhambat karena kondisi cuaca yang buruk. Sehingga beberapa kali di hentikan menunggu cuaca membaik. Yanto, salah satu anggota Tim SAR yang ikut dalam evakuasi tersebut mengutarakan liku – liku pencarian korban di tengah – tengah hujan yang mengguyur dan ombak yang besar;” awalnya kami sempat tidak berani melakukan pencarian karena cuaca yang buruk, namun semangat dari teman – teman yang ikut dalam evakuasi ini membuat kami akhirnnya memberanikan diri untuk tetap mencari korban yang belum ditemukan.” Selain itu, kurangnya kordinasi warga setempat tentang data – data warga yang menjadi korban dalam kecelakaan tersebut menyulitkan TIM SAR untuk mengecek keberadaan korban meninggal dan korban yang selamat.

Data terakhir menyebutkan bahwa korban yang selamat dan dirawat di rumah Sakit 25 orang, korban meninggal 11 orang dan 3 orang belum ditemukan.(LS).

Posko Banjir Di Markas

05.44 |


Rabu 14 Januari 2009 PMI Cabang Kota Pekalongan membuka Posko Banjir untuk menyalurkan bantuan logistik ke sejumlah daerah – daerah yang menjadi korban banjir. Beberapa daerah yang sudah mendapat bantuan berupa mie instant antara lain; Kel. Bandengan, Kel. Kandang Panjang, Kel. Panjang Wetan. Sementara Kel. Panjang Baru belum menerima bantuan karena air yang menggenangi daerah tersebut cukup tinggi, sehingga menyulitkan dalam penyaluran bantuan. Mobil ambulan yang menjadi transportasi bahan makanan tidak bisa menjangkau lokasi banjir. Akibatnya sejumlah bahan makanan yang akan disalurkan tersebut urung disampaikan. Sementara itu, di Markas PMI Cabang Kota Pekalongan, sejumlah anggota KSR telah disiagakan untuk membantu mendistribusikan bantuan. Beberapa surat dan telpon dari daerah yang terkena banjir seperti Kel. Kebulen, Kel. Pasir Sari, kel. Klego, Kel. Dukuh dan lain-lain, telah masuk ke markas dan diterima oleh KSR yang jaga di markas. Namun sejumlah daerah tersebut belum bisa menerima bantuan. Karena bahan makanan untuk bantuan tersebut disimpan di ruang Kamacab, dan KSR tidak ada wewenang untuk membagikan saat itu juga. Bantuan bisa diberikan besok pagi, menunggu instruksi dari pengurus yang berwenang atas pendistribusian bantuan. “Selama hujan, PMI Kota menyiagakan KSR untuk mengawasi ketinggian air sungai serta memberkan bantuan bila diperlukan”, demikian ujar agit yang bertugas malam itu bersama Pak Heru.

Menyusul dua minggu kemudian, hari minggu (1/2/09) kota pekalongan kembali diguyur hujan lebat. Senin harinya PMI bekerjasama dengan DKK Kota, membentuk tim kesehatan di tempat pengungsian STAIN. Lebih dari 90 pengunjung memeriksakan dirinya. Rata-rata pengungsi mengeluh gatal, sakit kepala, pilek dan batuk. Tempat pengungsian juga sempat di tengok wakil walikota. Selain itu ada juga dapur umum oleh dinsos dan TNI di samping TMP. Relawan PMI juga turut membantu menyiapkan nasi bungkus selain menyuplai mie instant. Keesokan harinya giliran kecamatan Pekalongan Timur dan Selatan yang mendapat bantuan logistik. Bantuan berupa beras dan mie instant. Banjir kali ini menjadi pelajaran berharga untuk PMI dimana perannya masih dibutuhkan. Pengorganisasian dan penerapan manajemen bencana yang banyak dipelajari di PMI mungkin perlu dimantapkan pada KSR. Jelas diklat KSR tingkat Kota Pekalongan sangat dibutuhkan untuk persiapan.

Solidaritas Imlek

05.44 |


Gong xi fat chai. KSR PMI Kota Pekalongan turut menyambut tahun baru imlek dengan memberi kartu ucapan kepada yang merayaknya. Relawan Acid an Lita bersama menjelajah sekitar kota pekalongan. Kartu ucapan terutama diberikan pada klenteng atau vihara tempat jamaat yang merayakan imlek berkumpul. Antara lain Vihara Karuna Dipa, Vihara Po An Thian dan Vihara Vajra Bumi. Selain itu beberapa usahawan yang turut merayakan juga diberikan kartu ucapan. “sebenarnya ini wujud solidaritas kami terhadap Imlek juga sebagai relawan yang tidak eksklusif” ujar Lita. PMI tidak dimiliki oleh maupun untuk segolongan kaum. “Siapapun bisa berbagi dan bergabung”, tambah Aci. Memang hubungan baik tentu perlu dibina antar golongan yang ada di masyarakat. Jangan ada pandanagan yang merendahkan atau menyepelekan suatu golongan. Semua ini demi persatuan. PMI sebagai lembaga kemanusiaan semoga dapat memberikan perannya dalam hubungan ini. Ayo bergabung ke PMI !!

ANGGARAN HAMPIR 80 JUTA

05.43 |


Kerja panitia Penggalangan Bulan Dana PMI akhirnya selesai. Panitia dipimpin DanDim Pekalongan Letkol Inf.Sapriadi.. Hari Sabtu 17 Januari 2009 diadakan acara serah terima hasil Bulan Dana. Serah terima dilakukan dari Ketua Panitia, Dandim Pekalongan, kepada Ketua PMI Kota Pekalongan dan disaksikan Wakil Walikota, segenap pengurus serta undangan. Dana yang berhasil dikumpulkan cukup signifikan meskipun mencapai sekitar 70% target. Dari rencana 150 juta dapat terkumpul sekitar 100 juta. Setelah dikurang jasa pungut 7,5%, bea pengeluaran dan setoran 10% ke PD PMI didapat sisa bersih Rp.79.450.550. Signifikan karena tahun-tahun sebelumnya PMI Kota harus berjalan dengan anggaran yang sangat terbatas. Dana ini selanjutnya akan digunakan untuk PMI Kota Pekalongan menjalankan program kerjanya. Awal Bulan Februari 2009, rencana akan digelar Rapat Kerja Tahunan PMI Cabang Kota Pekalongan yang membahas penggunaan anggaran dan program kerja PMI cabang Kota Pekalongan. Dana yang talah terimpun merupakan hasil kolektif. Beberapa instansi yang turut dalam donasi ini antara lain dari , bank, Rumah Sakit, dinas pemerintah, BUMN, polresmaupun usahawan yang ada di kota Pekalongan.

Pada kesempatan ini juga dilakukan pembagian Piala kepada pemenang Lomba Poster dalam rangka HUT PMI ke-63.


Kegiatan KSR Perlu Pencatatan

05.42 |


KSR kota Pekalongan telah lama bertugas. Namun apabila di ulas, tidak ada data yang digunakan. Semua ini karena setiap kegiatan berjalan tanpa tercatat. Apa saja yang terjadi di lapangan tentu memiliki karakteristik tertentu. Sehingga penanganannya juga khas. Dengan adanya pencatatan dan pelaporan, hal-hal ini dapat dijadikan bahan evaluasi setiap kegiatan di lapangan. Pengambil kebijakan pun tak dapat mengambil sikap apabila tak ada data ataupun laporannya. Formulir pencatatannya pun telah dibuat. Dengan ini maka selanjutnya diharapkan setiap KSR yang selesai bertugas tinggal mengisi pelaporan sederhana mengenai kasus di lapangan yang di hadapinya. Mungkin awalnya, kegiatan tambahan ini akan merepotkan. Namun upaya ini harus dicoba. Alangkah sayang apabila sekian banyak kegiatan tak ada ceritanya. bukankah akan sangat melelahkan apabila banyaknya kegiatan harus diceritakan itupun apabila tidak lupa. Semoga rencana ini dapat berjalan dengan lancar. Peristiwa hari ini yang kita catat, mungkin kelak akan menjadi sejarah tersendiri.

Ambulan Tertatih Mengawal Jamaah Haji

05.42 |


Senin 29 Desember lalu, bertepatan dengan tahun baru hijriah, tim Kesehatan PMI berangkat ke solo guna mengawal penjemputan jamaah haji kota pekalongan. Dengan menggunakan Ambulan PMI berangkat menuju solo sejak ba’da subuh. Rombongan terdiri dari mas rozak, dr.Wid dan pak Maryono. Awal berjalan lancar, hingga sampai ungaran tiba-tiba mesin mobil mati. Beberapa usaha masih gagal, mesin tetap tak kunjung hidup. Setelah dipinggirkan dan mencari teknisi serta menunggu satu setengah jam akhirnya ambulan kembali sehat. Untuk itu, setengah juta sudah langsung melayang untuk mengganti kerusakan dan jasa teknisi. Perjalanan akhirnya dapat diteruskan ke asrama Haji dan ikut mengawal jamaah pulang. Sebelumnya selang mesin sempat lepas yang menimbulkan suara keras namun tidak membahayakan dan dapat diperbaiki. Mengiringi jamaah ternyata bukan perkara mudah. Ambulan tidak dapat mengikuti rombongan yang melaju cepat. Tertinggal membuat perjalanan dinikmati apa adanya. Di guyur hujan lebat sepanjang perjalanan pulang disertai macetnya wiper (penyapu air di kaca mobil) dan gelapya malam membuat perjalanan pulang semakin berat. Mas rozak dengan ekstra hati-hati menyisir jalan raya alas roban yang gelap melawan derasnya hujan dan sorotan lampu tembak kendaraan dari arah berlawanan. Setelah istirahat shalat magrib dan wiper akhirnya dapat diperbaiki, perjalanan lebih ringan. Ambulan tiba sekitar pukul 7.30 malam dengan aman dan selamat. Alhamdulillah.

Rata-Rata Sehari 43 Pemudik Singgah Di Pos Brimob

05.41 |


Lebaran telah berlalu. KSR kembali mengulang terlaksananya Pos PP bagi pemudik di kawasan Kalibanger. Dari rencana semula 10 hari terlaksana 8 hari. Pembagian waktu yaitu 26-28 September 2008 di lapangan Brimob dilanjutkan 2-4 Oktober di lapangan Mitsubishi. Berbagai kasus yang ditangani telah tercatat sebagai laporan kegiatannya. Rata-rata sehari 43 pemudik singgah di pos Brimob, sedangkan kendaraan rata-rata 15 unit perhari. Hampir separuh pemudik (40,7%) singgah antara pukul 10 pagi hingga 2 siang. Padat dan lelahnya perjalanan pemudik sempat menimbulkan kecelakaan di sekitar pos PP. Selama 8 hari jaga, tercatat 7 kecelakaan telah terjadi. Korban luka ditangani di pos PP, sedang bila berat segera dirujuk ke RS terdekat. Selama kegiatan selain KSR, juga melibatkan SBH Kota Pekalongan dan beberapa PMR. “PMR di sini berlaku pasif, dan hanya mengamati kegiatan di sini”ujar pak Heru selaku koordinator acara. “beberapa dari mereka juga mendapat diskusi seputar kesehatan dari dr.Wid” tambahnya.

Siti, seorang relawan yang juga terlibat dalam SBH menyatakan senang dapat berbagi dengan para pemudik. “Meskipun makan minum ala kadarnya namun senang dapat berbagi” ia juga mengaku terharu menyaksikan pemudik yang banyak mengucapkan terimakasih mendapat pelayanan dan jamuan gratis, yang semua itu tak akan ada di Jakarta. Karena pelayanan itu pula kadang dengan sukarela pemudik menyumbangkan uangnya. Memang selain tempat istirahat, tersedia sarana ibadah dan kamar mandi. Selain itu KSR juga meniyapkan jamuan, terutama minum hangat maupun dingin. Segala akomodasi ini tak lepas dari para donator yang mendukung acara seperti batik Qonita, PT Askes, Kospin Jasa, BKK 4 kecamatan, bank Pasar, PT Taspen dan donatur pribadi. Sebagian dana juga digunakan membeli perlengkapan yang masih dapat digunakan untuk kegiatan lapangan lain. Alhamdulillah acara dapat berlangsung lancar dengan segala keterbatasannya. Semoga tahun depan akan lebih baik lagi ujar pak Heru.

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH GRATIS

05.40 |


Memperingati HUT PMI yang ke-63, dari bidang bhakti masyarakat mengadakan pemeriksaan golongan darah dan tekanan darah gratis bagi warga. Kegitan dilaksanakan di 4 kelurahan yang berbeda, yaitu kelurahan bandengan tanggal 17 Oktober, kelurahan Pasir Sari tanggal 24 Oktober, kelurahan Kertoharjo tanggal 31 Oktober dan terakhir Kelurahan Klego tanggal 7 November 2008. Kegiatan ini melibatkan rekan UTD sebagai petugas pemeriksa golongan darah dan utusan puskesmas untuk memeriksa tekanan darah. Selain di periksa, warga juga mendapat ajakan untuk mau mendonorkan darahnya. Kesempatan ini juga digunakan untuk sosialisasi serta menambah pemahaman masyarakat akan PMI. Penyampaian ini dilakukan sebelum acara dimulai. Namun ternyata partisipasi warga yang hadir sesuai jadwal masih rendah. Tidak kehabisan cara, sosialisasi tetap disampaiakan saat pembagian kartu golongan darah. Hal ini berarti penyampaian secara perorangan, yang tentu memakan banyak tenaga. Mas Imron dan Wito tak henti-hentinya berkomat-kamit menyampaiakan pesan-pesan Kemanusiaan PMI. “mbak golongan darahnya B, tensinya juga baik. Yuk main ke markas PMI untuk ikut donor darah sukarela. Darah sangat banyak dibutuhkan masyarakat, apalagi ini musim hujan yang kadang banyak Demam Berdarahnya” tawaran ini dijawab anggukan dengan senyum. Dokter Budi tidak mau kalah, sembari memeriksa tekanan darah, ia mengajak warga agar mau bersedekah. “ini sangat mudah karena mas tak butuh rupiah sama sekali, mas bisa menyedekahkan darahya yang sangat bermanfaat bagi orang lain, insya Allah balasannya surga”. Mas tersebut lalu menanyakan alamat markas PMI.

Seluruh kegiatan telah berjalan dengan baik. Total telah diperiksa sekitar 417 orang dengan potensi pendonor 277 orang (66,42%). Selamat HUT PMI ke-63.

Lomba Desain Poster HUT PMI

05.39 |


Akhirnya setelah sempat tertunda lomba desain poster berjalan juga. Lomba dalam rangka HUT PMI ke-63 ini ditujukan bagi pelajar SMP dan SMU di kota Pekalongan. Namun tidak seperti lomba gambar pada umumnya, peserta tidak dikumpulkan dalam satu acara. Panitia hanya menerima hasil desain dari peserta. Paling lambat tanggal 29 November 2008 hasil pekerjaan sudah sampai ke panitia. Sekitar 24 anak SMP dan 48 anak SMU ikut dalam lomba ini. Hasil karya mereka akan dinilai oleh tim juri yang terdiri dari pak Saleh (PMI), Pak Murwad (dewan kesenian Kota) dan pak Gi (guru kesenian). Hadiah yang akan diberikan pada para pemenang berupa Piala dan piagam perhagaan meliputi juara satu sampai tiga tingkat SMP dan SMU. Belum diketahu kpan hadiah akan diberikan pada pemenang. Rencananya pada saat pembubaran panitia HUT PMI ke-63. Konsep lomba sempat dipertanyakan beberapa rekan relawan, karena dikhawatirkan hasil yang diserahkan bisa jadi bukan karya mereka sendiri.

Bersih Sungai Dan Pantai Serempak

05.39 |


Desember secara serepak warga di Kota Pekaongan ikut dalam kegiatan bersih pantai dan sungai. Relawan PMI turut serta dalam kegiatan ini. Beberapa relawan mendapat tugas mengawasi kegiatan sekaligus ikut gotong royong. Mereka ditempatkan di pantai slamaran. Seorang warga tiba-tiba jatuh lemas dan segera mendapat pertolongan Petugas KSR lalu dirujuk ke Rumah Sakit. Menurut Pak Heru, relawan PMI yang bertugas, penderita punya riwayat lemah jantung namun dapat ditangani dengan baik. Kegiatan selanjutnya dapat berjalan lancar. Ditempat terpisah, wilayah sekitar jembatan kali loji, KSR Heri dan Lita tampak membaur dengan pemuda lain. Mereka ikut mengangkut dan membakar sampah sekitar jembatan. Menurutnya, kurang koordinasi internal sehingga banyak relawan yang tidak ikut hadir. Sudah sekitar 3 kali KSR ikut dalam bersih sungai. Namun sebagai kelanjutannya masih tidak ada kejelasan. Hal ini berkaitan dengan program, dukungann perhatian dan promosi kegiatan. Bila tak berlanjut, sungai akan tetap kotor.

Haru Hari Relawan..........

05.38 |


Hari itu tanggal 26 Desember. Teringat kala gempa dan tsunami menggetarkan hati ribuan relawan untuk bergerak 4 tahun silam. Ribuan relawan pula berbondong-bondong membantu saudaranya di aceh dan nias. Semua veteran relawan tsunami pasti mempunyai banyak ceritanya. Cerita yang menggambarkan ratusan ribu nyawa meninggal dunia dalam sekejap. Cerita ratusan ribu orang bersusah dalam pengungsian. Cerita dimana rasa bercampur menjai satu. Selang 4 tahun berjalan suasana sudah jauh berubah. Kita tidak ingin mengenang cerita susah itu. Masa sulit harus berganti ceria. Tapi hikmah harus terus disampaikan. Rasa kemanusiaan harus terus ditanamkan. Generasi baru harus terus tahu. Tapi kemana peringatan itu kini ? ternyata hari itu sepi. Kemana PMI yang memiliki para relawan? Kemana PMI yang terdiri dari relawan? Atau tiada yang tahu hari ini ada. Siapakah yang harus mengingatkan?

Beberapa relawan masih tetap setia ikut bergabung dalam PMI Kota. Namun terasa ada ganjalan dalam perjalanannya. Kaderisasi yang macet terutama menjadi PR yang tiada henti. Pembinaan yang terputus di persulit dengan komunikasi yang kurang menyatu. Berbagai kepentingan pribadi menjadi halangan menyatukan persepsi.

Tiada mudah menjadi relawan. Sngat berat menjadi penolong. Selamat hari relawan, hari dimana relawan sempat dikenang…..

Tahun Baru, PMI Baru ?

05.37 |


kita menjalani 2 tahun baru yaitu tahun baru hijriah dan masehi. Segenap manusia banyak berharap kebaikan pada tahun baru ini. Memasuki tahun baru banyak harapan baru. Begitu juga dengan harapan pada PMI Kota Pekalongan. PMI tentunya ingin lebih memasyarakat. Sejarah PMI tidak akan lepas dari hubungan dekat dengan masyarakat. Karena masyarakatlah yang membangun PMI melalui para relawan-relawan. Seiring waktu PMI harus berevolusi menjadi lembaga sosial kemasyarakatan yang modern. Lembaga ini harus dapat bertahan dalam kemandiriannya. Disamping itu, mampu menampung dan mengarahkan sumber daya sukarela dalam misi kemanusian. Tapi ini tentu misi yang sangat idealis. Sedikit lebih realis, lebih banyak lagi peran PMI yang bisa diberikan pada masyarakat semisal penyebarluasan pesan-pesan kemanusiaan, terutama ke generasi muda. Pembinaan kader-kader palang merah dalam wadah PMR, dan sebagainya. Semakin banyak lagi kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan PMI. PMI jangan sampai menjadi lembaga eksklusif tanpa regenerasi. Diharapkan tahun depan program-program ini dapat berjalan seiring dana masyarakat yang berhasil dihimpun. Dana ini didapat dari Bulan Dana PMI yang berlangsung sejak Bulan Agustus lalu. Masyarakat tentu menanti-nanti akan digunakan untuk apa saja dana mereka. Selamat buat perngurus untuk membuat program tahunan PMI Kota ke depan. Menghadapi tahun baru, menghadapi hari-hari baru, bersama PMI yang baru.


Ayo PMI, Seperti tanaman yang terus tumbuh dan memberikan manfaat dari oleh dan untuk sekitarnya

PT Telkom Terbakar, KSR Membantu Penanganan Korban

05.36 |


28 Agustus lalu PT TELKOM akhirnya merealisasikan simulasi kebakaran. Even ini dilaksanakan dalam rangka pemantapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SM-K3) di lingkungan PT Telkom Pekalongan.
Simulasi kebakaran rencana akan di gelar 21 Agustus, namun urung karena teknis perijinan internal. Namun setelah beres, kegiatan segera dilangsungkan sebelum masuk bulan puasa. Kegiatan dimulai tanggal 27 agustus berupa pengantar teori dan praktik lalu disusul simulasi keesokan harinya. Simulasi kebakaran melibatkan 3 instansi diluar PT Telkom, antara lain dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), PMI Kota serta Polresta Pekalongan. Kejadian dimulai dari adanya asap yang tampak di lantai 2 gedung. Security setempat segera memeriksa dan membuat pelaporan dilanjutkan pengamanan gedung dari listrik serta kendaraan bermotor yang parkir. Dari manajemen K3 segera meminta bantuan Damkar, PMI dan polisi. Petugas yang datang segera melakukan tugasnya masing-masing setelah diskusi singkat mengenai situasi. Tim evakuasi KSR dibantu security melakukan evakuasi korban yang ditemukan dan mengumpulkannya di collecting area. Selanjutnya korban ditangani Tim PP KSR. Ambulan segera merujuk korban sesuai prioritasnya. Dalam simulasi ini terdapat 5 korban yang aktornya diambil dari pihak PT Telkom sendiri. Selesai acara dilakukan evaluasi kegiatan yang dihadiri GM PT Telkom & staff, wakil Disnaker , Wakil Polisi, Petugas peledak dari Brimob, serta pendukung acara. Peran KSR PMI, DamKar, serta polisi dirasa cukup baik dan menarik minat PT Telkom untuk melakukan simulasi lanjutan, bahkan sampai ke pemalang dan tegal. Kegiatan ini juga didokementasikan berupa film dan ditayangkan ulang dalam evaluasi itu. KSR PMI mendapat soft copy rekaman simulasi tersebut. Dokumentasi ini akan menjadi sumber evaluasi internal apa yang telah dikerjakannya tadi. Satu hal yang mencuat adalah bahwa perlengkapan KSR masih perlu pebenahan. Akhir acara ditutup dengan makan siang bersama.

Ikut Pawai Sembari Bertugas

05.35 |


SENYUM PENUH KASIH….
Aku sudah enam bulan disini. Ku menanti adanya perubahan, namun ia tiba perlahan—lahan. Kusadari bencana ini telah membawa banyak kehilangan. Dan tak mudah menapaki kembali meskipun hanya sebuah jalan kecil. Banyak tawa yang agak tertahan. Banyak tangis yang sesekali tanpa pancing. Kusadari mereka mencoba bertahan.
Kenangan ini sangat berarti bagiku. Kenangan ini sangat berat bagi mereka. Tanpa bencana ini aku tak kan pernah berjumpa mereka. Tanpa bencana inipun sebenarnya mereka masih ingin berkumpul dengan keluarganya. Aku datang membawa persaudaraan. Aku datang menawarkan kekeluargaan. Kusadari tak harus mengalami bencana ini untuk mendapatkan saudara baru.
Disaat tenangku kudalami. Disaat sepiku kuhayati. Luka itu membawa duka. Ku ingin sekedar menghiburnya membagi suka. Di senyumnya kutemukan hikmah, akan sifat Tuhan yang Maha Pengasih. Kusadari aku harus sangat bersyukur… Ku ingin membantu membuat mereka tersenyum…...
(dari desa alue reuyeueng, pulo nasi Aceh Besar pasca tsunami)

KSR Demo Didepan Wakil Walikota

05.35 |


KSR kota pekalongan ikut meramaikan pawai dalam menyambut kemerdekaan RI ke-63. Pawai yang diselenggarakan tanggal 20 Agustus ini diikuti oleh berbagai instansi dan sekolahan dengan berjalan ataupun mobil hias. Sambil berjalan dan berpanasan tidak mengurangi semangat relawan untuk menunjukkan eksistensinya di kota Pekalongan. Karena juga menjadi petugas PP, konsep pawai KSR PMI sekaligus mengawal iring-iringan orang. Selepas melewati panggung kehormatan dan melakukan sedikit araksi, rombongan relawan pecah dan mengisi pos-pos mengawal rombongan pawai yang lain dengan berjalan. Menurut yanto, seorang KSR, “kita tidak boleh hanya berdiam diri terhadap momen-momen kegiatan massal. Karena hal ini sekaligus menjadi media promosi PMI”. Tidak kenal maka tidak saying “ tambahnya lagi. Dalam acara ini PMI juga menyiagakan Ambulan yang mengiring pawai dari belakang.

9 Pelajar Pingsan Menjelang Upacara Penurunan Bendera

05.33 |


Sediktnya 9 pelajar SMP yang mengikuti obade upacara penurunan bendera HUT RI ke-63 pingsan. Obade yang dilangsungkan sekitar pukul 15.00 melibatkan beberapa SMP yang ada di Kota Pekalongan. Pelajar yang pingsan segera dibawa petugas Pertolongan Pertama (PP) KSR PMI Kota Pekalongan. Pertolongan menggunakan tandu atau dibopong. Para korban dibawa menuju colecting area yang sudah disiapkan di tepi selatan lapangan Mataram. Penanganan cepat segera diberikan. Umumnya penderita pingsan karena kelelahan berdiri lama. Beberapa saat dirawat, kondisi murid segera pulih. Wali sekolah dari para murid pun datang menjenguk dengan memberikan makan dan minum. Sedkit penyuluhan diberikan petugas PP KSR PMI kepada para murid. Mereka perlu memperhatikan kondisi badan masing-masing dan jangan lupa makan sebelum kegiatan upacara. Demikian disampaikan sdri Aci.Nely& Lita, KSR, sembari membuat pencatatan penanganan korban. Disampaikan juga agar murid segera keluar barisan bila badan sudah tidak tahan berdiri, sehingga tidak sampai jatuh pingsan. Penangan ini juga sekaligus mengajak para siswa untuk ikut kegiatan dan latihan PMR yang diadakan sekolahnya.

Mengisi kegiatan pawai tidak sekedarjalan beriringan. Pada kesempatan ini KSR Kota Pekalongan melakukan demo pertolongan pertama di depan podium Wakil Walikota. Demo berupa atraksi evakuasi 1 penolong, 3 penolong, dan bantuan hidup dasar & evakuasi tandu. Waktu yang diberikan panitia hanya sekitar 5 menit. Heri, KSR, mengaku persiapan ini dilakukan sekitar 2 hari dan memang ditujukan unjuk kebolehan di depan umum. Awalnya ada kendala personil yang kurang, disamping itu ada halangan dari rekan yang tiba-tiba tidak bisa hadir. Namun pada saat demo kekurangan itu bisa ditangani. Saat demo terdengar juga penonton yang tertawa, mungkin karena melihat drama sederhana yang dilakukan sesama KSR. Tepuk tangan meriah dari penonton dan undangan di tribun menyambut selesainya atraksi. Heri mengaku belum puas, ia ingin agar banyak momen lagi yang bisa diramaikan KSR /PMI Kota Pekalongan. Tujuannya untuk membentuk citra positif Lembaga Kemanusiaan ini. Hal ini juga angkat mengangkat nama PMI Kota Pekalongan dari PMI cabang yang lain di Jawa Tengah.

63 TAHUN PMI...

05.29 |


63 TAHUN PMI...
Bakti Masyarakat & penggalangan Dana



UTDC PMI Cabang Kota Pekalongan ikut memeriahkan peringatan 63 tahun PMI dengan acara donor darah masal. Lokasi dipusatkan di markas PMI Jl.Rajawali No.2 Pekalongan. Kegiatan telah dilaksanakan selama 4 hari dari tanggal 27-30 September 2008. Rencana ini juga untuk mengantisipasi datangnya bulan Ramadhan. Undangan bagi pendonor untuk meramaian kegiatan sudah disebar menjangkau instansi-instansi dan sekolah-sekolah yang ada di kota pekaongan
Dari acara tersebut berhasil terkumpul 222 kantong darah para pendonor. Hasil ini mencapai 74% target dari 300 kantong darah yang direncanakan. Dari laporan UTDC bahwa kebutuhan darah masyarakat masih lebih tinggi dari penyediaannya. Kira-kira dalam sebulan terpakai ±600 kantong darah, sedangkan pemasukan dari kegiatan donor darah rata-rata hanya mencapai ±500 kantong. Selisih 100 kantong didapat melalui donor darah pengganti, dimana masyarakat yang membutuhkan darah harus membawa pendonor sendiri.
Dengan adanya donor darah masal ini, sangat membantu dalam membantu pencukupan darah. Kegiatan semacam ini umumnya sudah dijalankan rutin dalam bentuk Mobile Unit Tranfusi di instansi/tempat tertentu secara bergiliran.
Melihat masih banyak kebutuhan darah, perlu kiranya upaya untuk menyentuh pendonor baru, serta lebih mengaktifkan pendonor perdana. PMI perlu lebih gencar dalam sosialisasi donor darah. Masyarakat sebagai pemakai, harus mengerti mengenai keadaan ini sehingga diharapkan tumbuh kesadaran untuk senantiasa mendonorkan darahnya secara rutin ke PMI. Apalagi bila wabah penyakit sedang terjadi, seperti DBD, dimana kebutuhan darah akan sangat meningkat.
Di usia baru semoga semakin mapanlah PMI kita dalam membantu kemanusiaan.
Selama ini PMI Cabang Kota senantiasa ikut aktif dalam menjaga pemudik Lebaran lewat program Pengamanan (pam) Lebaran. Program ini dalam bentuk kerjasama mandiri lintas instansi. Yang terlibat antara lain Kepolisian Resta dan Dinkes Kota Pekalongan. Kerjasama mandiri artinya segala akomodasi menjadi tanggungjawab masing-masing instansi. Meski dengan dana terbatas, PMI mencoba menunjukkan lembaga ini adalah lembaga kemanusiaan. Relawan-relawan akan dikerahkan untuk mensukseskan program ini. Ada beberapa tempat yang akan dijadikan pos. Pos pertama di Stasiun kota, lalu THR, Brimob, dan Dupan Mall. Pengalaman lalu, pos PMI kurang merefleksikan PMI-nya. Tidak ada spanduk atau tanda kecuali baju yang dikenakan relawan. Perhatian juga diberikan terhadap kedudukan pos. Menurut Yudi, KSR, mungkin bisa dipertimbangkan pos berada di sisi kiri jalan (THR & Dupan) sehingga lebih mudah teridentifikasi bagi pemudik yang butuh. Disampng itu yang tak boleh ketinggalan adalah kelengkapan relawan.
Halaman
Menjelang HUT PMI ke-63 yang jatuh 17 September 2008 serta arus mudik lebaran pada akhir bulan membutuhan mobilitas yang lebih. Namun 10 September lalu ambulan memasuki masa pebaikan. Hal ini membuat beberapa pekerjaan yang membutuhkan transportasi sedikit terganggu, bahkan pada pos Pam Lebaran ini mungkin tidak menggunakan Ambulan PMI Cabang Kota Pekalongan. Namun karena kebutuhan, PMI Kota tetap berupaya mencari cadangan apabila benar-benar pada saat pam Lebaran ambulan tersebut tak dapat digunakan. Altrnatif meminjam ke PD PMI JATENG ataupun Dinas Kesehatan Kota. Namun bagaimana jadinya, belum didapat kabar akhirnya. Ambulan PMI Kota sebenarnya masih bisa jalan. Belum diketahui penyebab sehingga ambulan masuk bengkel. Mungkin apabila tidak mendesak, mobil dapat diperbaiki setelah pam lebaran. Sehingga masih dapat digunakan untuk kegiatan PMI menjelang mudik ini. Semoga lekas selesai atau bila tidak, bisa mendapat penggantinya. Pinjam atau…………... dapat baru ?? Amin.

Bakti Masyarakat & Penggalangan Dana

05.28 |


13 September 2008
Media antar kita


Tanggal 7 September KSR Kota Pekalongan mengadakan kegiatan tensi dan pengukuran Index Masa Tubuh gratis. Acara ini mendapat apresiasi baik dari manajemen Sri Ratu Mega Center sekaligus bersedia menyediakan tempat untuk kegiatan ini. Kesempatan ini juga sekaligus dimanfaakan untuk penggalangan dana masyarakat untuk KSR-PMI. Kegiatan kreatif berupa pemeriksaan darah yang relative terjangkau berupa cek Gula Darah, asam urat dan Hemoglobin. Selain itu ada brosur yang siap dibagikan pada pengunjung. Brosur berisi informasi sekitar penyakit kancing manis dan hipertensi. Atensi yang baik juga didapat dari para pengunjung mall. Dalam sehari kira-kira bisa terkumpul dana 200 ribu rupiah. Sebenarnya masih banyak yang bisa di gali dari kegiatan ini, terutama sosialisasi PMI di tengah masyarakat. Kegiatan ini juga sebagai alterntif penggalangan dana yang tidak sekedar komersil. Jangan berhenti berkreasi...

HUT PMI

05.26 |


Selamat ulang tahun..kami ucapkan...selamat panjang umur kita kan doakan.. Menjelang 17 September PMI mulai melancarkan serangkaian program peringatan. Minggu lalu telah diselenggarakan donor darah missal di markas PMI Kota Pekalongan. Kegiatan yang dimotori dr.Bintari berhasil mengumpulkan 222 kantong darah. Ada lagi bhakti KSR PMI berupa pemeriksaan tekanan darah gratis untuk khalayak yang di pusatkan di beberapa mall di Kota Pekalongan. Disamping itu, sekalian penggalian dana masyarakat. Menurut lalita, panitia KSR, upaya ini sekaligus lebih mengenalkan KSR serta PMI di tengah-tengah masyarakat. Kegiatan juga rencana akan diisi pameran PMI & foto-foto kegiatan yang pernah dijalankan KSR.
Selain kegiatan eksternal, PMI Kota juga menyelenggarakan lomba-lomba bagi PMR tingkat madya (SMP) dan wira (SMA). Lomba akan dikoordinir oleh Bp. Marzuki dan sdr Heri. PMR akan bersaing dalam desain poster untuk kaos yang bertema donor darah pada tanggal 19 Oktober. Juga ada lomba karya tulis lmiah mengenai peran PMR yang dkumpulkan ke panitia HUT tanggal 20 Oktober 2008. Puncak acara tanggal 16 September berupa syukuran dan doa bersama pengurus, relawan, Pembina PMR Madya dan Wira serta para undangan mulai pukul 16.00 wib. Disusul tauziah, buka puasa bersama dan shalat magrib berjamah. Pada acara ini juga akan diberikan kenangan kepada pendonor-pendonor setia PMI, yaitu yang telah mendonor darah hingga 25x, 50x, 100x serta beberapa staf.
Bertambah usia, PMI diharapkan dapat lebih membawa peran PMI dalam menyebar pesan-pesan kemanusiaan. Sekali lagi selamat ulang tahun..

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Peliharaanku