Selasa, 18 Januari 2011

SEJARAH TERBENTUKNYA PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN

16.37 |

SEJARAH TERBENTUKNYA PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN

Pada Pertengahan abad XIX dikalangan kaum liberal Belanda muncul pemikiran etis - selanjutnya dikenal sebagai politik Etis - yang menyerukan Program Desentralisasi Kekuasaan Administratif yang memberikan hak otonomi kepada setiap Karesidenan (Gewest) dan Kota Besar (Gumentee) serta pembentukan dewan-dewan daerah diwilayah administratif tersebut. Pemikiran kaum liberal ini ditanggapi oleh Pemerintah Kerajaan Belanda dengan dikeluarkannya Staatblaad Nomer 329 Tahun 1903 yang menjadi dasar hukum pemberian hak otonomi kepada residensi (gewest); dan untuk Kota Pekalongan , hal otonomi ini diatur dalam Staatblaad Nomer 124 tahun 1906 tanggal 1 April 1906 tentang Decentralisatie Afzondering van Gemiddelan voor de Hoofplaats Pekalongan ult de Algemenee Geldmiddelan van Nederlandsch Indie Instelling van een Gumeenteraad de dier Plaatse yang berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Pada tanggal 8 Maret 1942 Pemerintah Hindia Belanda menandatangani penyerahan kekuasaan kepada tentara Jepang, Jepang menghapus keberadaan dewan - dewan daerah, sedangkan Kabupaten dan Kotamadya diteruskan dan hanya menjalankan pemerintahan dekonsentrasi.

Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh dwitunggal Soekarno-Hatta di Jakarta, ditindaklanjuti rakyat Pekalongan dengan mengangkat senjata untuk merebut markas Tentara Jepang pada tanggal 3 Oktober 1945. Perjuangan ini berhasil, sehingga pada tanggal 7 Oktober 1945 Pekalongan bebas dari Tentara Jepang.

Secara Yuridis formal, Kota Pekalongan dibentuk berdasarkan Undang - Undang Nomer 16 Tahun 1950 tentang pembentukan daerah Kota besar dalam lingkungan Jawa Barat/Jawa Tengah/ Jawa Timur dan Daerah Istimewa Jogjakarta. Selanjutnya dengan terbitnya Undang-Undang Nomer 18 Tahun 1965 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah, maka Pekalongan berubah sebutanya menjadi Kotamadya Dati II pekalongan.

Terbitnya PP Nomer 21 Tahun 1988 tanggal 5 Desember 1989 dan ditindaklanjuti dengan Inmendagri Nomer 3 Tahun 1989 merubah batas wilayah Kotamadya Dati II Pekalongan sehingga luas wilayahnya berubah dari 1.755 Ha menjadi 4.465,24 Ha dan terdiri dari 4 kecamatan, 22 desa dan 24 kelurahan.

Sejalan dengan era reformasi yang menuntut adanya reformasi di segala bidang, diterbitkan PP Nomer 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan PP Nomer 32 Tahun 2004 yang mengubah sebutan Kotamadya Dati II Pekalongan menjadi Kota Pekalongan.


http://www.pekalongankota.go.id/Profil-Kota-Pekalongan/terbentuknya-pemerintah-kota-pekalongan.html

PRESTASI PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN

16.37 |

PRESTASI PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN

PENGHARGAAN TINGKAT NASIONAL

Bidang Kesehatan

  1. Penghargaan Swasti Saba Tahun 2005
  2. Penghargaan Karya Bakti Husada Arutala Tahun 2006
  3. Penghargaan Karya Bakti Husada Tahun 2006
  4. Pelaksanaan Terbaik III Lomba esatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan Tahun 2006
  5. Penghargaan Manggala Karya Kencana Bagi Walikota Pekalongan 2006/2007 Bidang Kb
  6. Juara 1 Penghargaan Citra Pelayanan Prima Pukesmas Jenggot Tahun 2008
  7. Sertifikat ISO 9001: 2000 UPTD Pukesmas Jenggot
  8. Sertifikat ISO 9001: 2000 UPTD Pukesmas Kusuma Bangsa
  9. Sertifikat ISO 9001: 2000 UPTD Pukesmas Pekalongan Selatan
  10. Sertifikat ISO 9001: 2000 UPTD BP Paru-Paru
  11. Bantuan Fisik Sarana Dasar Masyarakat Miskin (GAKIN)

Bidang Kelembagaan dan Pembangunan Masyarakat

  1. Penghargaan Pekerjaan Umum Penanganan Pemukiman Kumuh Perkotaan Katagori Kota Sedang/Kecil Diberikan Tahun I tahun 2007
  2. Penghargaan Adiupaya Puritama Peringkat I Dalam Penyelenggaraan Pengembangan Perumahan Dan Pemukiman Thun 2008
  3. Penghargaan Pekerjaan Umum Penanganan Pemukiman Kumuh Perkotaan Katagori Kota Sedang/Kecil Diberikan Tahun II tahun 2008
  4. Juara 1 Penatan Pemukiman Kumuh Tahun 2007 Bidang DPU Katagori Kota Sedang/Kecil
  5. Penghargaan Kementrian Negara Perumahan Rakyat Deputi Bidang Perumahan Swadaya Pada Talk Show Loka Karya, Uji Publik Dan Pameran Pembangunan Perumahan Swadaya.
  6. Nominasi MDGs 10 Besar
  7. Pelaksana Terbaik SLTP PKPS BBM evaluasi Sekretaris PKK Pusat
  8. Penghargan Sertifikasi Profesi (BNSP) Award 2008
  9. Pola Penaggulangan Kemiskinan Mewakili Indonesia di Seminar UN Habitat di Nairobi Oleh Sesmenpera
  10. Penghargaan PINBUK dan Gerakan BMT
  11. Juara I Anugrah Media Humas Katagori Merchandise Utana Tahun 2008

Bidang Olah Raga

  1. Juara II Bola Basket Thaun 2006 Tingkat SMA Regu Putri
  2. Meraih Medali Emas Tae Kwon Do Kelas Heavy Putra PON 2008 Kaltim
  3. Juara IV Dansa (Latin. Line. Dance), Junior 12 Tahun Kebawah Tahun 2008
  4. Juara III Open Race Kejuaraan Balap Sepeda TAhun 2006
  5. Karate Meraih Runer Up Kumite Kelas Pemula -35 Kg Tahun 2006

PENGHARGAAN TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH

Bidang Kesehatan

  1. Juara I Kelompok Bina Keluarga Remaja Tahun 2006 dan Percontohan Nasional
  2. Juara II Pengelolaan Kelompok UPPKS
  3. JUara I Lomba Karya Tulis Kesehatan Reproduksi Remaja Tingkat SLTP Tahun 2007
  4. Juara Harapan I Lomba Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan tahun 2007
  5. Juara Harapan 1 Kelompok BKR (bINA Keluarga Remaja) Tahun 2008
  6. Juara III Pengelola PIK-KRR Tahun 2008
  7. Juara III Lomba Karya Tulis KRR Tingkat SLTP Tahun 2008
  8. Juara II Lomba masak Menu 3 B( Bergizi, Berimbang, dan beragam) Tahun 2008
  9. Juara Harapan II Lomba Posyandu Tahun 2008
  10. Juara II Sekolah Sehat Untuk Tingkat SD

Bidang Kelembagaan dan Pembangunan Masyarakat

  1. Pelaksanaan terbaik III Lomba Kesatuan Gerak PKK-KB Kesehatan Tahunan
  2. Peringkat harapan Evaluas i Pemberdayaan Masyarakat kelurahan Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2006 (kel. Bendan)
  3. Pemenang Pembangunan Perumahan Swadaya Dalam Rangka Lomba Habitat Dunia 2007 Dengan Tema "A Save City A Just City"
  4. Penanganan Pemukiman Kumuh dalam Rangka Hari Habitat Nasional Tahun 2008 Tingkat Provinsi Jawa Tengah
  5. Penghargaan Grha Wiramadya Griya Swadana Tahun 2008 Oleh DPD REI Jawa Tengah
  6. Juara II Keluarga Harmonis

Bidang Olah raga

  1. Juara II Futsal Kejurda Tahun 2008 Tingkat Jawa Tengah
  2. Juara III Bola Basket Tahun 2005 Kejuaraan Umur 18 Tahun Regu Putri
  3. Juara 1 Bola Basket Tahun 2006 Kejuaraan SMP Regu Putri
  4. Juara III Bola Basket Tahun 2007 Kejuaraan Umur 16 tahun Regu Putri
  5. Juara 1 Lomba Lari 10 KM Kejuaraan Pelajar Tahun 2007
  6. Meraih Medali Emas Tae Kwon Do Kelas Light Midlle Putri Kejurda 2008 Jateng
  7. Juara III BUlu Tangkis Kelompok Remaja Tahun 2005
  8. Meraih 2 Perungu Wushu Kejurda Tahun 2006
  9. Meraih I Perungu Wushu Kejurda Thaun 2007
  10. Meraih I Perungu Wushu Jateng Yunior Tahun 2008
  11. Meraih I Perungu Wushu Kualifikasi Porprov 2009 Jateng
  12. Juara I Regu Putra Sepak Takraw Tahun 2005
  13. Juara II REgu Putri SEpak Takraw Thaun 2007
  14. Juara III Karate Kumite Kelas 70 Kg Tahun 2008

PENGHARGAAN Ex KARESIDENAN PEKALONGAN

Bidang Olahraga

  1. Juara IV Balap Motor Bidang Bebek 4 Tak 110cc Tahun 2007
  2. Juara V Balap Motor Bidang Bebek 4 Tak 110cc Tahun 2007
  3. Juara I Balap Motor Bebek Standar 2 Tak 110cc Tahun 2008
  4. Juara II Balap Motor Bebek Standar 2 Tak 110cc Tahun 2008
  5. Juara I Bola Basket Putri
  6. Juara I Bola Basket Putra
  7. Juara I Bulu Tangkis Ganda Putra Tahun 2005
  8. Juara II Bulu Tangkis Tunggal Putra Tahun 2005
  9. Juara I Regu Putra Sepak Takraw Walikota CUP I Tahun 2007
  10. Juara I Sepak Takraw Regu Putra Tahun 2008

INOVASI YANG LAIN

  1. Pembangunan RSUD Bendan Tahun 2008
  2. Pendirian Museum Batik Tahun 2007
  3. Pengalokasian Anggaran Pendidikan 20%
  4. Bebas Rumah Kumuh 5.068 unit Tahun 2008
  5. Bebas Kawasan Kumuh Tahun 2010
  6. Penerapan Teknologi Onformasi Komunikasi (TIK)
  7. Layanan Keluhan Masyarakat Lewat SMS Center, Pemkot : 08112611001, RKB : 085542000912
  8. Kerjasama BPPT, DEPKOMINFO,DKP
  9. Pemberian Dana Akselerasi Kelurahan dan Kecamatan

http://www.pekalongankota.go.id/Profil-Kota-Pekalongan/prestasi-pemerintah-kota-pekalongan.html

GAMBAR DAN ARTI LAMBANG KOTA PEKALONGAN

16.37 |


GAMBAR DAN ARTI LAMBANG KOTA PEKALONGAN

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Besar Pekalongan yang dimuat dalam Tambahan Lembaran Daerah Swatantra Tingkat ke 1 Jawa Tengah Tanggal 15 Desember 1958 seri B No.11 arti Lambang Kota Pekalongan adalah sebagai berikut:

Bagian kesatu Berdasar Kuning emas sebagai lambang sejahtera berisi lukisan "CANTING" memperlambangkan "KOTA BATIK". Canting berwarna merah sebagai lambang hidup dan tangkainya berwarna hijau daun padi yang sedang tumbuh sebagai lambang kesejahteraan.

Bagian Kedua Bermotif Batik " BATIK JLAM-PRANG" memperlambangkan "seni batik'.

Bagian Ketiga Berdasar biru menggambarkan " Laut " berisi tiga (Trias Politica) ikan berwarna putih perak didalam jaring berwarna hitam yang berarti sejarah pertumbuhan asal mulanya Kota Pekalongan tumbuh karena tempat penangkapan ikan laut (A Pek ALONG An).

Bagian Keempat Perisai bertajuk benteng sebagai lambang Kota dengan 5 (lima) Pancasila menara satu diantaranya yang ditengah merupakan pintu dan sedikit lebih menonjol yakni "Ketuhanan Yang Maha Esa " yang berarti " penduduknya yang beribadat ". Benteng berwarna hitam batu "lambang kekuatan ".


http://www.pekalongankota.go.id/Profil-Kota-Pekalongan/gambar-dan-arti-lambang-kota-pekalongan.html

KEPEMIMPINAN PEKALONGAN

16.35 |

KEPEMIMPINAN DARI MASA KE MASA


Selama kurun waktu 104 tahun yakni dari 1906 sampai dengan 2010 sekarang ini , telah ada 14 Walikota yang memimpin Kota Pekalongan. Dengan gaya kepemimpinan yang berbeda, mereka semua bertujuan untuk membangun Kota Batik hingga mencapai kemajuan seperti sekarang ini, berikut ini adalah cerita singkat kepemimpinan Walikota Pekalongan.

1. Hj. Kuneman (1 April 1906 - 8 Maret 1942)

Diangkat sebagai Walikota (Burgemeester) untuk yang pertama kali 1 April 1906 berdasarkan staatbllad Nomer 124 Tahun 1906, dibuat tanggal 21 Februari 1906 dan dikeluarkan pada tanggal 1 Maret 1906 oleh Wakil Sekretaris Umum DE GROOT dan JB. VAN HEUTSZ dan mulai berlaku tanggal 1 April 1906. Menjabat sebagai Walikota mulai tanggal 1 April 1906 sampai dengan awal pendudukan Jepang 1942 dan waktu itu, yang mengangkat adalah Gubernur Jenderal Hindia Belanda dengan masa jabatan waktu itu justru tidak terbatas.

2. Kawabata / R. Soempeno Danoewilogo ( 8 Maret 1942 - 24 Agustus 1945)

Pada masa itu Burgemeester (Walikota) diganti namanya menjadi SITYO. Tugas utamanya adalah melayani kepentingan perang "DAI TOA" (Perang Asia Timur Raya ). Hal ini berlaku juga untuk Kota lain diseluruh Indonesia. Meskipun sitya dijabat oleh Kawabata, namun menjalankan tugas sehari-hari adalah R. Soempeno Danoewilogo.

3. R.Soempeno Danoewilogo (17 Agustus 1945-15 Maret 1954)

Beliau lahir di Temanggung pada 17 Maret 1894. Pada masa jabatannya banyak peristiwa yang sangat menentukan perjalanan Kota Besar Pekalongan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Negara Republik Indonesia. Pada waktu itu di Kota Pekalongan sedang terjadi gejolak perjuangan rakyat, pemuda dan Badan Keamanan Rakyat (BKR). Peristiwa yang terpenting adalah pengibaran bendera Merah Putih dan perebutan tentara Jepang.

Insiden berdarah terjadi pada saat perenbutan markas Kompetai oleh rakyat yang dimotori oleh para pemuda dan badan- badan perjuangan.

4. R. Agoes Miftah Danoekoesoemo (1 Juni 1954 - 1 Nopember 1956)

Beliau dilahirkan di Brebes pada 30 Agustus 1915. Menjabat Walikota/Kepala Daerah Kota Pekalongan berdasarkan surat Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 20 Mei 1954 Nomor : UP-11/1/22. Periode Pemerintahan Beliau merupakan masa revolusi kemerdekaan, sehingga kondisi di Pekalongan terpengaruh oleh peperangan, antara lain konfrontasi dengan Agresi Belanda I dan II.

5. M. Soehartono Slamet Poespopranata ( 1 Nopember 1956 - 19 Nopember 1956)

Lahir tanggal 29 Agustus 1905 dan diangkat menjadi Walikota/Kepala Daerah Kota Besar Pekalongan dengan Surat Keputusan Dalam Negeri tanggal 30 Oktober 1956 Nomer : UP-14/2/7. Pada waktu menjabat sebagai Walikota, penyelenggaraan pemerintahan menganut asas desentralisasi. Pemberlakuan dua asas ini merupakan konsekuensi dari diberlakukannya Undang- Undang Nomer 1 Tahun 1957 tentang Pokok Pemerintahan di Daerah. Tugas Walikota mencakup dua hal, yakni sebagai pejabat Pemerintahan pusat dan sekaligus sebagai Kepala Daerah.

6. R. Iskandar Said (13 Januari 1958 - 17 Januari 1959)

Dilahirkan di Temanggung pada tahun 1898. Diangkat sebagai Kepala Daerah Kotapraja Pekalongan dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri TANGGAL 2 jANUARI 1957, Nomer : Des,71/1/10.

Pada waktu menjabat sebagai Walikota ,penyelenggaraan pemerintahan menganut asas Dekonsentrasi dan asas Desentralisasi . Pemberlakuan dua asas ini merupakan konsekuensi dari diberlakukannya Undang-Undang Nomer 1 Tahun 1957 tentang pokok Pemerintahan di Daerah. Tugas Walikota mencangkup dua hal, yakni sebagai Pejabat Pemerintah Pusat dan sekaligus sebagai Kepala daerah.

7. R.M. Bambang Sardjono Noerstyo (14 April 1959- Nopember 1959)

Lahir di Yogyakarta pada tahun 1926. Disahkan sebagai Kepala Daerah Kotapraja Pekalongan dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 16 Maret 1959 Nomer : Des. 71/6/26/57 dan dilantik pada tanggal 14 April 1959.

8. R. Mochamad Tedja (5 April - 30 Mei 1967)

Masa jabatan 5 April 1960 - 30 Mei 1967. Diangkat menjadi Walikota dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 5 April 1960.

9. R. Teguh Soenarjo (30 Mei 1967 - 11 Oktober 1972)

Diangkat sebagai Walikota Kepala Daerah Kotamadya Pekalongan dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 30 Mei 1967.

10. Drs.R. Soepomo (11 Oktober 1972 - 7 Nopember 1979)

D8iangkat sebagai Kepala Daerah Pekalongan dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 11 Oktober 1972.

11. H. Djoko Prawoto, BA (7 Nopember 1979 - 7 Nopember 1989)

Dilahirkan di Boyolali, Kota Pekalongan dipimpin oleh Djoko Prawoto, BA selama dua periode,yakni 7 November 1979-7 November 1989.

Pada masa kepemimpinan beliau, Kota Pekalonganmengalami perubahan luas wilyah dari 1.755 Ha menjadi 4.465,24 Ha berdasarkan UU No.21 tentang peubahan batas wilayah Kotamadya Dati II Batang dan Kabupaten Dati II Pekalongan.

Prestasi yang telah dicapai antara lain Teladan Nasional sebagai Kooperasi simpan pinjam terbaik Naional untuk KUD Kospin Jasa (1984,1985,1986,1987),Teladan Nasional untuk KUD Makariyo Mina (1984,1985,1986,1987), Satya Lencana Pemangunan Kooperasi (1987).

12. H.Mohamad Chaeron, BA (7 November 1989-7 November 1994)

Dilahirkan diSemarang, diangkat menjadi Walikota berdasarkan surat keputusan Gubernur Jawa Tengah tanggal 7 NOvember 1989.Prestasi yang telah dicapai antara lain : Kooperasi Teladan Nasional untuk KUD Kospin Jasa dan KUD Makariyo MIna (1989,1990,1991,1992,1993,1994), Pengahargaan Satya Lencana Pembangunan Kooperasi dari presiden (1994).

13. Drs. Samsudiat, MM (27 Oktober 1994-5 Juli 2004)

Dilahirkan di Cilacap pada tanggal 15 Februari 1942, Beliau menjabat wali kota selama dua periode. Periode pertama berdasarkan surat keputusan menteri dalam negeri No.131.33-293 tanggal 27 Oktober 1994.Sedangkan Periode kedua berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomer 131.33-1301 tanggal 30 Desember 1999. Pada periode kedua ini didampingi H. Hamzah Shodiq,BA sebagai Wakil Walikota. Penghargaan yang diterima antara lain adalah Satya Lencana Pembangunan Koperasi dari Menteri Koperasi (2000), Penghargaan Manggala Karya Bhakti Husada bidang Kota sehat (2004). Kegiatan pembangunan yang menonjol antara lain adalah peningkatan prasarana lingkungan di 9 kelurahan, pembangunan Jalan Wilis dan Jalan Majapahit, Pembangunan Prasarana Perkotaan secara terpadu (P3KT) ADB Loan 1198-IND dan pembangunan pasar Grogolan Baru,pembangunan kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah, pembangunan Terminal tipe A, pembangunan Sungai Kuripan Lor untuk mencegah banjir tahunan, pembangunan Kolam Renang Tirtasari, pembangunan gedung olah raga Stadion Kraton, pembangunan Gedung Kesenian dan Olahraga di jalan Jetayu.

14. H.M Basyir Ahmad (5 Juli 2005 - sekarang)

Beliau berdua merupakan warga asli Pekalongan. Walikota dan Wakil Walikota masing - masing diangkat berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomer 131.33-472 dan Nomer 132.33-473 tanggal 5 Juli 2005.

Kegiatan Pemerintahan yang menonjol antara lain adalah peresmian Museum Batik oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono, upaya mengalokasikan dana pendidikan sebesar 20% dari APBD, diberlakukannya jam ke 0 untuk baca dan tulis Al-Qur'an pada SD,SMP dan SMA, penyediaan buku teks mata -pelajaran pokok satu anak satu buku, rehabilitasi bangunan sekolah yang rusak berat sampai 2008 dengan pendanaan 20% APBD Kota + 30% APBD Propinsi + 50% APBN, percepatan pendidikan matematika dan fisika tingkat SD, full day learning bagi 4 sekolah di pinggiran, perencanangan pelaayanan prima seluruh SKPD, Penyelenggaraan Pekan Batik Internasional, pembentukan kampung Batik Kauman, perbaikan 5000 rumah kumuh menjadi layak huni hingga tahun 2010, pemenuhan pembangunan rumah bagi buruh dan PNS golongan rendah sebanyak 144 unit rumah inti tumbuh di Griya Swadaya Asri Kandang Panjang, penyediaan dana bagi masyarakat miskin dibidang pelayanan kesehata, pendidikan, dan Modal Kerja, pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah, pembangunan masjid Al-Ikhlas, pembentukan kelurahan panjang baru, penataan alon-alon dan pedagang kakilima.

Penghargaan tingkat Propinsi yang telah diperoleh antara lain adalah pemenang Pembangunan Perumahan Swadaya pada lomba Habitat Dunia 2007, 2008 dan 2009 dengsn tema "A Save City a Just City", Pelaksana terbaik 3 pada Lomba Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan 2006, Juara 2 Pengelolaan UPPKS, Juara 2 Keluarga Harmonis, Juara 1 Lomba Karya Tulis Kesehatan Reproduksi Remaja Tingkat SLTP, Juara 1 Kelompok BKR, dan Juara 2 Sekolah Sehat Tingkat SD. Penghargaan tingkat Nasional yang telah diperoleh antara lain adalah Juara 1 Penataan Pemukiman Kumuh 2007 dan 2008, Penghargaan Menggala Karya Bhakti Husada pada penyelenggaraan Kota Sehat Tingkat Pengembangan 2004, Penghargaan Swasti Saba pada Hari Kesehatan Nasional 2005, Penghargaan Ksatria Bhakti Husada Arutala kepada Forum Kota Sehat Pekalongan atas prestasi meningkatkan status kesehatan lingkungan Kota Pekalongan, Manggala Karya Kencana bidang Keluarga Berencana 2006/2007, Nominator 10 besar MDGs, pelaksana terbaik Pelaksanaan SLTP PKPS BBM Evaluasi Sekretaris PKK pusat, mawakili Indonesia di seminar United Nation Habitat di Nairobi dengan Makalah Pola Penanggulangan kemiskinan.

http://www.pekalongankota.go.id/Profil-Kota-Pekalongan/kepemimpinan-pekalongan.html

Profil Kota Pekalongan

16.16 |


Kota Pekalongan dengan luas wilayah secara keseluruhan 17,55 km terbagi menjadi 4 Kecamatan yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa di sebelah utara, Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang di sebelah selatan, Kabupaten Pekalongan di sebelah barat, serta Kabupaten Batang di sebelah timur. Kota Pekalongan dikenal sebagai kota batik, potensi perekonomian di daerah ini ada pada industri dan perdagangan. Untuk memdukung perkembangan sebuah daerah industri dan perdagangan tentu tidak lepas dari kebutuhan akan sarana dan prasarana yang memadai, salah satunya adalah terjaminnya kelancaran transportasi khususnya jalan darat, wilayah ini memiliki kondisi jalan yang cukup baik . Selain itu, angkutan kereta api juga meramaikan kegiatan transportasi kota karena hampir semua jalur kereta api rute Jatim-Jateng berhenti di satsiun Pekalongan. Namun untuk ketersediaan angkutan laut dan udara belum ada. Tidak adanya pelabuhan laut umum, cukup membuat kegiatan perdagangan di kota ini kurang leluasa. Distribusi barang keluar-masuk baru dlayani angkutan darat baik mobil maupun kereta api. Untuk ke depan, pelabuhan perikanan yang dimiliki saat ini diharapkan bisa menjadi pelabuhan umum yang melayani angkutan barang dan manusia. Belum lengkapnya fasilitas yang dimiliki memang menjadi hambatan. Apalagi dengan potensi yang tidak bisa dibilang sedkit, dilihat dari sejumlah perusahaan yang menggeluti dunia usaha di kota ini terutama industri tekstil( batik dan garmen) dan perikanan yang komoditasnya menjadi andalan utama. Cukup tingginya sumbangan perdagangan bagi pundi-pundi uang Kota Pekalongan tidak lepas dari kegiatan ekspor setipa tahunnya. Komoditas tekstil seperti sarung palekat, garmen, dan batik cetak atau sarung batik, komoditas unggulan ini diminati di negara Singapura, Abu Dhabi, Amerika Serikat, jepang, Eropa, Malaysia, dan Arab Saudi. Produk ekspor lainnya adalah hasil perikanan seperti kakap merah, tuna, malabar, mahi-mahi,, dan lain-lain yang didistribusikan ke mancanegara seperti Jepang, Srilangka, eropa, Malaysia, dan Amerika Serikat.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Peliharaanku