Sebelum PMI Daerah Jawa
Barat dibentuk, antara tahun 194551955 terlebih dahulu telah berdiri
organisasi PMI dibeberapa kota seperti kota Bandung, Bogor, Sumedang,
Majalengka, Tasikmalaya dan Cirebon. Menjelang tahun 1956 kebutuhan akan
kordinator kegiatan PMI di wilayah Jawa Barat tak terelakan karena
selain melihat kondisi dan kegiatan yang terus meningkat, juga
berdasarkan AD/ART PMI yang telah disempurnakan dan disahkan oleh
Kongres PMI tingkat Nasional ke VI di Tawangmanggu, Surakarta, Jawa
Tengah pada 16 Desember 1954. Bab VII Pasal 41 AD/ART PMI pada saat itu
menyatakan: (1) Manakala oleh cabang-cabang dalam satu provinsi
dirasakan perlu dapat didirikan satu badan koordinasi. (2) Badan
koordinasi itu dinamakan Pengurus Daerah.
Maka atas prakarsa PMI
Cabang Bandung maka diadakan persiapan pendirian PMI Daerah Jawa Barat.
Rapat pada tanggal 17 Juni 1956 yang dihadiri oleh cabang Garut,
Tasikmalaya, Kuningan, Majalengka, dan Bandung bertempat di Bandung
memutuskan untuk membentuk Pengurus Daerah Jawa Barat. Bermarkas di jl.
Nias No. 2, Bandung bersama dengan PMI Cabang Bandung. Setelah PMI
Bandung mendapatkan markas cabang di jalan Aceh No. 79, Bandung, Markas
Daerahpun pada tahun 1967 ikut berpindah ke jl. Aceh No. 79, Bandung.
Barulah pada tahun 1977, PMI Daerah Jawa Barat mempunyai gedung sendiri
yaitu di Jl. Ir. H. Djuanda No. 426 A, yang sampai saat ini
dipergunakan.
Profil PMI Jawa Barat
Saat ini PMI Daerah
Jawa Barat saat ini membawahi 25 cabang kabupaten/kota yaitu Kabupaten
Sukabumi, Cianjur, Purwakarta, Subang, Ciamis, Bandung, Indramayu,
Majalengka, Bogor, Karawang, Garut, Cirebon, Sumedang, Kuningan, Bekasi,
Tasikmalaya, serta cabang Kota Tasikmalaya, Cimahi, Cirebon, kota
Bogor, Depok, Sukabumi, Bekasi, kota Bandung dan Banjar. Sumber daya
manusia yang dimiliki oleh PMI Daerah Jawa Barat adalah 275 orang
Pengurus cabang, 179 Staf markas, 200 Staf UTDC, 48 orang dokter UTDC,
4.387 anggota PMR Mula (Sekolah Dasar), 57.789 anggota PMR Madya
(Sekolah Menengah Pertama), 38821 anggota PMR Wira (Sekolah Menengah
Atas), 1.911 anggota KSR, 4.633 anggota TSR (Tenaga Sukarela), 273
Pelatih dan 719 anggota SATGANA (Satuan Penanggulangan Bencana).
Susunan pengurus saat ini adalah:
Ketua: Drs.H.Karna Suwanda
Wakil Ketua: H. Sumarno Suradi
Wakil Ketua: dr. Subekti N. Kartasasmita MPH
Wakil Ketua: DR. H. Iim Wasliman.,M.Pd. M.Si.
Wakil Ketua: Drs.H. Mamad Suryana,M.Si
Sekretaris: Drs.H. Didi Edia Kartadinata
Wakil Sekretaris: H. Denni Candrasah
Bendahara: Hj.Tin Kartini Nurmawan.,SE
Anggota: (1). H. Aslim
Ilyas,BA (2). dr .Hj. Erlina Kartabrata (3). Drs. H. Takdimullah (4).
Dra. Hj. Silviati,M.Si 5. Dra. Hj. Elly Siti Halimah, M.Si
PMI Daerah Jawa Barat
menjadi pusat pelatihan Air dan Sanitasi (Water and Sanitation/Watsan)
tingkat Nasional. Sehingga semua perlengkapan watsan ditempatkan di PMI
Daerah Jawa Barat dan menjadi sentral respon bencana secara nasional.
Kemudian, saat ini beberapa cabang sedang menjalankan beberapa program
yang didukung oleh perhimpunan nasional Negara sahabat ; seperti program
Pengurangan Risiko Bencana Terpadu (ICBRR) yang dilaksanakan di
kabupaten Bandung dan kabupaten Bogor, Pertolongan Pertama Berbasis
Masyarakat (CBFA) yang dilaksanakan di kabupaten Indramayu dan Kabupaten
Cianjur.
Pada kegiatan
penggalangan dana untuk membantu kelancaran kegiatan organisasi, PMI
Daerah Jawa Barat mempunyai gedung dan penginapan yang bisa disewakan
untuk umum. Gedung dan penginapan ini dikelola secara profesional
sehingga mempunyai kontribusi bagi penggalangan dana PMI. PMI Daerah
Jawa Barat memiliki prestasi yang cukup baik ditingkat nasional, selain
dinilai termasuk kategori hijau (baik) secara kapasitas, PMR dan KSR PMI
Daerah Jawa Barat telah mengukir prestasi Teladan I, baik pada Jumbara
PMR maupun Temu Karya KSR yang dilaksanakan tahun lalu. (**)
0 komentar:
Posting Komentar