Sabtu, 29 Oktober 2011

PMI Daerah Papua Barat

02.27 |


Markas PMI Daerah Papua Barat berada di Kabupaten Manokwari tepatnya di Jl. Kota Baru No. 18 Anggrem Manokwari, Papua Barat (98311) Telepon/ Faks. (0986) 211351, email: palangmerahpapuabarat@yahoo.co.id dimana tempatnya sangat strategis karena terletak di tengah kota Manokwari, dengan kurang lebih jarak dari pelabuhan Manokwari hanya berkisar 1 km, dan juga berada persis dekat dengan laut (dermaga Anggrem).

Berbagai kegiatan telah dilakukan oleh PMI Daerah Papua Barat, mulai dari respon bencana hingga peningkatan kapasitas organisasi. Relawan PMI Papua Barat merupakan tenaga yang sudah terlatih sehingga dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh PMI. Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain tanggap darurat bencana gempa bumi, pengawalan kesehatan dan pertolongan pertama udistribusi bantuan dan pelayanan kesehatan. Selain itu, PMI Papua Barat membantu instansi pemerintah dan organisasi lain dalam pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan bencana dan Pertolongan Pertama.

Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan PMI Daerah Papua Barat beserta cabang-cabangnya terdiri dari 44 orang pengurus, 10 staf yang bekerja di markas dan 6 orang bekerja di Unit Transfusi Darah (UTDC), serta kurang lebih 72 orang relawan yang tergabung dalam Korps Sukarela (KSR) dan 31 anggota Tenaga Sukarela (TSR) serta 976 anggota Palang Merah Remaja (PMR). (Habim)

Minggu, 23 Oktober 2011

Profil PMI Daerah Sumatera Utara

00.43 |


Propinsi Sumatera Utara adalah salah satu propinsi di Indonesia yang secara topografi berhadapan langsung dengan lautan Hindia dan negara Malaysia. Berada pada 1- 4 derajat Lintang Utara/North Latitude dan 98 – 100 derajat Bujur Timur/East longitude, terletak di atas permukaan laut berkisar antara 0 s/d 1.800 m dengan luas wilayah : 71.680 Km dengan jumlah penduduk hasil sensus tahun 2003 berjumlah 11.890.399 jiwa dengan pertumbuhan penduduk sebesar 1,14 %.

Secara geografis, pulau Sumatera dilalui oleh patahan aktif sesar semangko yang memanjang dari banda Aceh di Utara hingga Lampung di Selatan. Patahan ini di perkirakan bergeser sekitar 11 sentimeter pertahun dan merupakan derah rawan gempa dan longsor. Aktivitasi geologi di daerah Sumatera Utara di mulai dari zaman miosen, yakni diendapkannya batuan yang dikenal sebagai formasi woyla. Pada zaman tersebut menghasilkan struktur geologi yang berarah selatan–utara, yang diikuti oleh permulaan subduksi lempeng India-Australia terhadap lempengan Eurasia pada zaman Yura akhir. Pada periode yura akhir kapur diendapkan satuan batuan Volkanik, kemudian di atas satuan ini secara tak selaras diendapkan batuan gamping (Mudstone & wackestone) berdasarkan di temukannya konglomerat alas.

Disepanjang barat menuju selatan dan tenggara provinsi sumut membentang gunung Bukit Barisan, juga banyak gunung yang masik aktif dengan garis pantai yang sangat panjang dan banyak memiliki banyak sungai serta lembah sehingga sumut merupakan daerah yang sangat rawan bencana dan berapa kali terjadi musibah bencana seperti gunung berapi, gempa bumi, tanah longsor, dan banjir,Explotasi lingkungan yang tidak memperhatikan keseimbangan Ekosystem seperti yang terjadi di sepanjang gunung bagian barat di mana perambahan hutan yang semena-mena, mengakibatkan terjadi banjir.

PMI Daerah Sumatera Utara terletak di Ibu Kota Sumatera Utara yaitu Medan. Beralamat di jalan Perintis Kemerdekaan No. 37 dengan Kode Pos 20235, Telepon /Faximile ( 061 ) 4530198. Susunan Pengurus PMI Daerah Sumatera Utara masa bakti 2006 – 2011 yaitu :

1. Pelindung: Gubernur Sumatera Utara
2. Ketua : Drs. Kasim Siyo, Msi
3. Wakabid Organisasi : Dr. Amir Husin Nst
4. Wakabid Kes & Transfusi Darah : Dr. Adli Lidya, DTM & H
5. Wakabid Peng.Citra & Hal : Dr. H. Abdul Kadir, SpB, MHA
6. Wakabid Penanggulangan Bencana : dr. John Ryder Purba
7. Wakabid Dana & Prasarana : dr. Indra Wahidin
8. Wakabid PMR & Relawan : Dr. Horas Rajagukguk, SpB
9. Sekretaris: Zulkifli SE
10. Wakil Sekretaris/ Kepala Markas : Ridha Yuanita Sutomo, SS
11. Anggota: 1.Drs. Abdul Rahman Nst

PMI Daerah Sumatera Utara memiliki 24 cabang yaitu : (1) PMI Cabang Medan, (2) PMI Cabang Binjai, (3) PMI Cabang Tebing Tinggi, (4) PMI Cabang Pematang Siantar, (5) PMI Cabang Tanjung Balai, (6) PMI Cabang Sibolga, (7) PMI Padangsidempuan, (8) PMI Cabang Deli Serdang, (9) PMI Cabang Langkat, (10) PMI Cabang Asahan, (11) PMI Cabang Dairi, (12) PMI Cabang Labuhan Batu, (13) PMI Cabang Tapanuli Utara, (14) PMI Cabang Tapanuli Tengah, (15) PMI Cabang Tapanuli Selatan, (16) PMI Cabang Toba Samosir, (17) PMI Cabang Mandailing Natal, (18) PMI Cabang Karo, (19) PMI Cabang NIas, (20) PMI Cabang Humbang Hasundutan, (21) PMI Cabang Pakpak Bharat, (22) PMI Cabang Serdang Bedagai, (23) PMI Cabang Nias Selatan, (24) PMI Cabang Batubara.

Cabang Se-Sumatera Utara memiliki yang berada di sekolah-sekolah. Palang Merah Remaja Se-Sumatera Utara pada periode 2006 – 2011 yang berjumlah 197 sekolah yang memiliki PMR, Dengan jumlah 12.999 jiwa.Sedangkan KSR ada di 10 Cabang, yang berjumlah 607 Jiwa.Sedangkan Satgana berjumlah 284 jiwa.

Informasi lebih lanjut hubungi: Markas Daerah PMI Sumatera Utara, Jl. Perintis Kemerdekaan No. 37 Medan 20235. Telp/Fax: 061-4530 198. Email: pdpmi_sumut@yahoo.com. Website: www.pmidaerahsumut.wordpress.com. Contact Person: Ridha Yuanita Sutomo – Kepala Markas Daerah PMI Sumut(0813 6233 7316); Ari Armawan – Staf Adm& Info PMI Sumut (0813 7532 7733).

Sabtu, 22 Oktober 2011

PMI Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara

01.27 |


Palang Merah Indonesia (PMI) Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara dibentuk sejak tahun 1965. Saat ini bermarkas di Jl. S. Parman No. 35, Kendari - 93121, Telp. 0401-328940. Membawahi 11 cabang yang terdiri dari PMI Cabang Kota Kendari, Bau-bau, Kabupaten Buton, Muna, Kolaka, Konawe, Konawe Selatan, Wakatobi, Kolaka Utara, Bombana dan Konawe Utara.

Berdasarkan data tahun 2008, jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) PMI Daerah Sultra bersama cabang-cabangnya adalah 112 orang pengurus, 54 orang staf Rumah Sakit PMI, 18 orang staf UTTD, 314 anggota Korps Sukarela (KSR), 156 anggota Tenaga Sukarela (TSR), 3.878 anggota Palang Merah Remaja (PMR) dan 15 orang staf Markas Cabang.

Kegiatan

(1) Pembinaan Relawan dan Palang Merah Remaja melalui kegiatan pelatihan, menyelenggarakan kegiatan Jumpa Bakti Gembira (Jumbara) bagi anggota PMR dan mengikutsertakan anggota KSR pada kegiatan Temu Karya Relawan di tingkat nasional. (2) Kegiatan Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Masyarakat Terintegrasi (ICBRR)sebagai upaya kesiapsiagaan menghadapi bencana, serta kegiatan tanggap darurat pada saat terjadi bencana. (3) Pertolongan Pertama Berbasis Masyarakat (CBFA). (4) Pertolongan Pertama (PP) dan Perawatan Keluarga. (5) Pelayanan Ambulans. (6) Pemulihan Hubungan Keluarga (Restoring Family Links/RFL. (7) Diseminasi Kepalangmerahan dan nilai-nilai kemanusiaan.

Jumat, 21 Oktober 2011

PMI Daerah Riau

03.37 |


PMI Provinsi Riau merupakan salah satu dari 33 PMI yang ada di Indonesia. Didirikan pada tanggal 25 Juni 1964 dan disahkan dengan Surat Keputusan Pengurus PMI Pusat Nomor 13/P.D./1964 pada tanggal 10 Oktober 1964, dengan Ketua Pertama Bapak. H. A. Karim Said.

Pengurus Daerah PMI Provinsi Riau masa bakti Tahun 2009 - 2014 diketuai oleh Drs. H. Wan Syamsir Yus. Saat ini seluruh aktifitas dilaksanakan di Markas Daerah PMI Provinsi Riau yang terletak di Jalan Pepaya No. 65 Sukajadi Pekanbaru.

Wilayah kerja PMI Provinsi Riau meliputi 11 (sebelas) Cabang di tiap Kota/Kabupaten, yakni Pekanbaru, Kampar, Pelalawan, Dumai, Bengkalis, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Rokan Hulu, Siak, Kuantan Singingi dan Rokan Hilir. Selain itu, pengembangan organisasi juga sudah menyentuh ke tingkat Ranting (Kecamatan) dengan jumlah 91 (sembilan puluh satu) Ranting yang terdapat di PMI Kabupaten Rokan Hulu 20 (dua puluh) Ranting, PMI Kabupaten Kampar 20 (dua puluh) Ranting, PMI Kota Dumai 5 (lima) Ranting, PMI Kabupaten Siak 13 (tiga belas) Ranting, PMI Kabupaten Indragiri Hilir 20 (dua puluh) Ranting serta PMI Kabupaten Bengkalis 13 Ranting (data tahun 2008).

Sumber daya manusia di PMI Provinsi Riau yang ada saat ini sebanyak 6201 orang anggota PMR, 400 orang KSR dan 250 orang TSR.Dibidang Usaha Kesehatan Transfusi Darah, terdapat di 5 (lima) cabang PMI Provinsi Riau, yaitu UTDC PMI Kota Pekanbaru sebagai UTDC Pembina, UTDC PMI Kota Dumai, UTDC PMI Kab. Pelalawan, UTDC PMI Kab. Kampar dan UTDC PMI Kab. Indragiri Hilir. (deden)

Kamis, 20 Oktober 2011

PMI Daerah Jambi

02.25 |


PMI Daerah Jambi berdiri pada tanggal 12 Juli 1985 yang diresmikan oleh Gubernur Kepala Daerah Tinggkat I Jambi, H. Masjchun Sofwan, SH. dibangun diatas tanah seluas 1042 M², dengan luas bangunan 10 x 15 M. PMI Daerah Jambi terletak di jalan Dr. Syahrial Rachman No. 40 Telanai pura berdekatan dengan Fakultas Kedokteran Unja, UTD, dan PMI Cabang kota Jambi.

PMI Daerah Jambi mempunyai 10 Cabang PMI yang tersebar di masing-masing kabupaten dan kota, antara lain : (1) PMI Cabang Kota Jambi, (2) PMI Cabang Muaro Jambi, (3) PMI Cabang Tanjung Jabung Timur, (4) PMI Cabang Tanjung Jabung Barat, (5) PMI Cabang Batang Hari, (6) PMI Cabang Sarolangun, (7) PMI Cabang Merangin, (8) PMI Cabang Bungo, (9) PMI Cabang Tebo, dan (10) PMI Cabang Kerinci. Dari 10 PMI Cabang yang ada di Provinsi Jambi, hanya 9 yang aktif.

Layanan yang disediakan oleh PMI Daerah jambi adalah Unit Transfusi Darah (UTD), Restoring Family Link (RFL), SIBAT, ICBRR, penanganan bencana, pembinaan generasi muda (PMR / KSR), dan pelayanan kesehatan.

Struktur PMI Daerah Jambi Periode 2009-2014 :
Pelindung: Gubernur Jambi
Ketua: Drs.A.M Firdaus, M.Si
Waka Bid Sumber Daya Manusia: Ir.H.Ahmad Fauzi, M.TP
Waka Bid Penggalangan Dana & Prasarana : Ir.H.A.R.Sutan Adil Hendra, MM
Waka Bid Penanganan Bencana & Sosial: Dr. H. Zuweini Harahap, SP.B
Waka Bid Organisasi & Humas: Drs. H. Ruslan Bahauddin
Sekretaris: Dra. Hj. Wardiah, MM
Wakil Sekretaris: Ahmad Hidayat, SE
Bendahara : Wahyudin, SH
Anggota : 1. Muhammad, S.Pd, MM
2. dr. Hj. Hernayawati, MM
3. Drs. Usup Supriatna
4. Haspan Effendi, SKM, M.Kes
5. H.M Saleh Shibly, SH

Sumber Daya Manusia terdiri dari 6983 anggota Palang Merah Remaja (PMR), 381 anggota Korps Sukarela (KSR), 80 anggota TSR dan 75 orang pelatih. Saat ini Markas Daerah PMI Jambi beralamat di Jl. Dr. Syahrial Rachman No. 40 Telanaipura (samping RSURM Jambi) , Jambi 36122. Telp. (0741) 61827, Fax (0741) 61827, E-mail : pmi_daerah_jambi@yahoo.com (Saidah)

Rabu, 19 Oktober 2011

PMI Daerah Banten

01.14 |


PMI Daerah Banten terbentuk setelah pemekaran dari Provinsi Jawa-Barat pada tahun 2000. Pengurus sementara ditetapkan melalui SK PP PMI nomor 064/ KEP /PCD /PP /PENG /2001 tanggal 8 November 2001, dengan Ketua Drs. H. Aman Sukarso, M.Si. Musyawarah Daerah yang pertama diselenggarakan tanggal 21 Mei 2002 memutuskan Pengurus Daerah periode pertama dengan masa bakti tahun 2002-2007 berdasarkan SK PP PMI nomor 064/ KEP/PCD/PP/PENG/2001 dengan Ketua Hj. Ratu Atut Chosiyah, SE yang saat itu menjabat sebagai Wakil Gubernur Banten.

Pengurus Daerah yang menjabat saat ini merupakan periode kedua dengan masa bakti 2007-2012 yang diketuai oleh Hj. Ratu Tatu Chasanah, SE.

PMI Daerah Banten bermarkas di Jl. Jendral Ahmad Yani No.34 Serang, telp (0254) 223969, fax (0254) 200457, email: pmibanten@yahoo.com, dan alamat website www.pmibanten.org memiliki enam Cabang yaitu Cabang Kab. Serang, Cabang Kota Cilegon, Cabang Kota Tangerang, Cabang Kab. Tangerang, Cabang Kab. Lebak, Cabang Kab. Pandeglang dan dua Cabang baru yang masih dalam proses pembentukan yaitu Kota Serang dan Kota Tangerang Selatan. Berdasarkan data Januari 2009 PMI Daerah Banten memiliki 25.365 orang anggota PMR, 308 orang anggota KSR dan 513 orang anggota TSR.

Setiap Cabang memiliki Unit Tranfusi Darah, Pelayanan Pertolongan Pertama dan Penanggulangan Bencana, serta pelayanan On Call Ambulance Service untuk Cabang PMI Kota dan Kab. Tangerang.
Untuk lebih meningkatkan kwalitas relawan setiap tahun PMI Daerah Prov. Banten melakukan pembinan kepada Para Pembina PMR, dan sejak tahun 2007 setiap Cabang mengadakan Kampanye Tanggap Flu Burung yang dilakukan atas kerjasama dengan American Red Cross dan CBAIC.
Setiap Cabang memiliki program unggulan masing-masing yang sesuai dengan kultur masyarakatnya misalnya, Cabang Kota Tangerang melaksanakan Program Penanggulangan HIV/AIDS dengan cara pendampingan kepada kelompok Support.
Sedangkan Cabang Kab. Serang mengadakan Program Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi serta Program PHAST kepada beberapa Desa di wilayahnya.

PMI Daerah Prov. Banten terpilih menjadi tuan rumah Temu Karya Relawan PMI (KSR-TSR) Nasional IV tahun 2008 yang diikuti oleh 33 PMI Daerah seluruh Indonesia serta utusan Relawan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah enam Negara sahabat.

Selasa, 18 Oktober 2011

PMI Daerah Bali

07.23 |

Pulau Bali merupakan pulau kecil yang ada di tengah-tengah kumpulan pulau-pulau di Indonesia. Dengan posisi yang terletak di tengah tersebut merupakan salah satu kelebihan karena dekat dengan wilayah timur maupun barat dari bagian negeri ini. Pulau Bali sendiri terletak pada lempengan patahan Asia sehingga sering diguncang oleh gempa bumi baik yang kecil maupun gempa bumi yang besar. Selain itu di pulau Bali terdapat beberapa gunung berapi baik yang masih aktif maupun yang sudah tidak aktif. Letusan gunung berapi yang paling dasyat terjadi pada tanggal 18 Februari 1963 dimana pada waktu itu Gunung Agung yang merupakan gunung berapi tertinggi di Bali meletus dengan menelan korban sebanyak 1500 jiwa. Palang Merah Indonesia (PMI) yang pada saat itu baru terbentuk di masing-masing cabang di Bali tidak dapat menangani kejadian tersebut sehingga markas besar PMI di Jakarta mengirimkan 6 kali tim medik dan sosial ke Bali sekaligus mengkoordinasikan PMI Cabang yang ada.

Berlatar belakang kejadian tersebut, maka semua PMI Cabang yang telah terbentuk berkoordinasi dan pada 16 Desember 1963 setelah Kongres Nasional VIII PMI, dibentuklah PMI Daerah Bali secara resmi dengan ketua pertamanya adalah Anak Agung Gede Agung. Setelah itu kejadian bencana alam terus terjadi, diantaranya gempa bumi Karangasem, tanah longsor, banjir dan juga bencana yang disebabkan oleh manusia yakni kerusuhan sosial serta medaknya Bom Bali I di Paddyys Pub dan Sari Club di Jalan Legian Kuta. Melalui kiprah dan aksinya di lapangan, para relawan PMI telah menunjukkan eksistensinya untuk menolong sesama. Dilanjutkan dengan kejadian Bom Bali II di Rajaas Cafe Kuta dan Warung Nyoman dan Menega Jimbaran, kembali kiprah para relawan PMI menjadi sorotan baik media nasional maupun internasional.

Paska ledakan Bom Bali I, Palang Merah Australia (ARC) memberikan perhatian khusus kepada PMI Daerah Bali. Hal tersebut memberikan imbas yang positif untuk perkembangan dan peningkatan kapasitas PMI Daerah Provinsi Bali dan Cabang-cabangnya. Kapasitas dan program yang dikembangkan diantaranya adalah Disaster Preparedness/Disaster Response dengan pembentukan Siaga bencana tingkat Desa (SIBAT), pembentukan dan penyegaran anggota Satuan Penanganan Bencana (SATGANA), pemetaan Daerah rawan bencana, Program School Awareness dengan pembentukan Sekolah Siaga Bencana sampai dengan sosialisasi dan informasi kesiapsiagaan dan penanganan bencana kepada masyarakat. Sedangkan untuk kegiatan-kegiatan PMI Bali di luar bencana diantaranya Pelayanan Ambulans 118 PMI, Usaha Kesehatan Tranfusi Darah (UKTD), HIV/AIDS, Pembinaan generasi muda yang tergabung dalam kelompok Palang Merah Remaja (PMR) maupun Korps Sukarela (KSR), Diseminasi dan informasi Kepalangmerahan untuk memperkenalkan dan lebih mendekatkan PMI dengan masyarakat sampai dengan Sosialisasi Flu Burung yang didukung oleh CBAIC.

PMI Daerah Provinsi Bali untuk masa bhakti 2005-2010 beranggotakan 13 orang dengan di Ketuai oleh Bapak I Gst Bagus Alit Putra, S.H., S.Sos., M.Si, Wakil Ketua I Bapak dr. I Gst Lanang M Rudiartha, MHA, Wakil Ketua II Bapak dr. I Gst Ngurah Oka, Sekretaris Bapak Drs. Ida Bagus Udiana, Wakil Sekretaris Ibu dr. Panje Nyoman Srijoni M.Kes, Bendahara Bapak Nyoman Putra, SE., dan anggota dr. I Gede Wiartama, M.Kes, Esthepanus Lando B.Sw., Ir. Putu Gede Suwedia, Drs. Wayan Riman Aryadi, Drs. I Gst Ketut Sardja, MM., dan Made Nuratini, SKM. PMI Daerah Provinsi Bali memiliki jaringan organisasi PMI yang tersebar di 9 kabupaten yakni, Kabupaten Jembrana, Buleleng, Bangli, Karangasem, Klungkung, Tabanan, Gianyar, Denpasar dan Badung.

Informasi lebih lanjut hubungi : PMI Daerah Bali, Jl. Imam Bonjol Km. 3 No. 182 Denpasar Bali. Telp. (+62 361) 483 465, 486 937. Fax. (+62 361) 490 344. b website : www.pmibali.or.id, E-Mail : info@pmibali.or.id.

Sabtu, 15 Oktober 2011

PMI Daerah Kalimantan Timur

04.14 |

Tidak ada catatan pasti tentang kapan Palang Merah Indonesia Daerah Kalimantan Timur pertama kali berdiri. Dari cerita yang pernah didapatkan, kegiatan Palang Merah Indonesia di Kalimantan Timur telah ada sejak tahun 50-an. Namun yang pasti, ada 2 (dua) orang tokoh Palang Merah di Kalimantan Timur yang menjadi motorr saat itu hingga awal tahun 90-an, yaitu Bapak Rusli Jonathan (alm) dan Bapak H. Adji Johansjah (alm). Dari dokumen yang ada di Markas Daerah, sebelum tahun 1985, Ketua Pengurus Daerah PMI Kalimantan Timur dijabat oleh Bapak Rusli Jonathan. Beliau saat itu juga menjabat sebagai Ketua Pengurus Cabang PMI Kota Samarinda. Namun karena kesibukan beliau yang seorang pengusaha dan rangkap jabatan sebagai Ketua PD dan juga Ketua PC PMI Samarinda, maka kegiatan kepalangmerahan di level daerah tidak terlihat dan terkesan vakum. Melihat kondisi kevakuman dan rangkap kepemimpinan tersebut, maka pada tahun 1985 dibentuk Caretaker Pengurus Daerah PMI Kalimantan Timur. Pembentukan ini berdasarkan surat penunjukan dari Sekwilda Prov. Kaltim, nomor 468/14477/Binsostal/84, tangga; 12 Desember 1984. Selanjutnya, Caretaker Pengurus Daerah yang diketuai oleh drg. Suhaimi membentuk Panitia Pelaksana Musda II PMI Kalimantan Timur. Saat itu yang ditunjuk sebagai Ketua Panitia Pelaksana adalah H. M. Kadrie Oening (kelak menjadi Walikota Samarinda). Terpilih sebagai Ketua Pengurus Daerah PMI Kalimantan Timur masa bakti tahaun 1985 1989, Bapak H. Moenadi Arief, yang disahkan melalui Keputusan PP PMI No. 01/S.KP/PD/PP/PENG/85, tanggal 10 Juni 1985. Sejak saat itu, jalannya kepengurusan PMI Daerah Kalimantan Timur mulai tertib dan dapat menjalankan fungsinya sebagai koordinator, pembina dan pengawas penyelenggaraan organisasi kepalangmerahan di Kalimantan Timur.

Susunan Pengurus PMI Daerah Kalimantan Timur Masa Bhakti 2006-2011 Ketua : Ir. H. Nusyirwan Ismail, M.Si Wakil Ketua: dr. H. Ridwan Masrun Wakil Ketua : H. M. SJah Djafar Sekretaris : drs. S. Syarief Sukmawira Wakil Sekretaris : H. Edi Sukamto, S.Kp, M.Kp Bendahara : H. Nanang Sulaiman, SE Anggota : H. Aminuddin, B.Sc, Drs. Sayid Irwan, Ir. Fuad Assadin, M.Si, Hj. E. Widyani Saraddin, SKM, M.Qin, Drs. Rusdi Burhan, M.Si.

Saat ini PMI Daerah Kalimantan Timur memiliki 12 PMI Cabang, yaitu Kota Samarinda, Kab. Kutai Kartanegara, Kota Balikpapan, Kab. Paser, Kota Bontang, Kab. Kutai Timur, Kab. Berau, Kab. Bulungan, Kota Tarakan, Kab. Nunukan, Kab. Malinau dan Kab. Kutai Barat. 1 PMI Cabang persiapan yaitu di Kab. Penajam Paser Utara. 10 Unit Transfusi Darah Cabang, yaitu Kota Samarinda, Kab. Kutai Kartanegara, Kota Balikpapan, Kab. Paser, Kota Bontang, Kab. Kutai Timur, Kab. Berau, Kab. Bulungan, Kota Tarakan, Kab. Nunukan. Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki PMI Daerah Kalimantan Timur beserta seluruh cabang-cabangnya terdiri dari 26 orang staf markas, 112 orang staf UTDC, 260 orang Tenaga Sukarela yang tediri dari berbagai keahlian seperti paramedis, psikolog, kesehatan lingkungan, komunikasi dan lain-lain, serta 402 anggota Korps Sukarela. Sedangkan untuk pembinaan remaja, PMI Daerah Kaltim memiliki sekitar 2502 anggota Palang Merah Remaja (PMR) yang tersebar di sekolah-sekolah dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Kegiatan dan pelayanan yang saat ini dilaksanakan oleh PMI Daerah Kalimantan Timur diantaranya: (1) Penanggulangan Bencana yang terdiri dari penampungan darurat, evakuasi, dapur umum, distribusi bantuan, Pemulihan Hubungan Keluarga (Restoring Family Links/RFL), Medical Action Team (MAT). (2) Pelayanan Sosial dan Kesehatan Masyarakat yang terdiri dari pelayanan ambulans, pelayanan kesehatan, prlatihan pertolongan pertama. (3) Pelayanan Unit Transfusi Darah (UTD) di 10 Unit Transfusi Darah Cabang, yaitu Kota Samarinda, Kab. Kutai Kartanegara, Kota Balikpapan, Kab. Paser, Kota Bontang, Kab. Kutai Timur, Kab. Berau, Kab. Bulungan, Kota Tarakan, Kab. Nunukan. (4) Program HIV/AIDS. (5) Program Air dan Sanitasi.

Informasi lebih lanjut hubungi : Markas Daerah PMI Kaltim Jl. Palang Merah No. 1, Komplek RSU, Samarinda Telp. 0541-736954, Fax. 0541-732085 email : pmikaltim@yahoo.com Cp: Kepala Markas Daerah An. Mesdiono HP.08125837927, Kontak Media An. Luthfi Ishak HP. 085250744175. email : luthfi_pmikaltim@yahoo.com

Jumat, 14 Oktober 2011

PMI Daerah Istimewa Yogyakarta

05.06 |

Palang merah Indonesia (PMI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berdiri sejak tahun 1970. Saat ini PMI DIY bermarkas di Jl.Ring Road Barat No.3 RT 09/RW 15, Pelem Gurih, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta (55293), telp dan fax (0274) 6499652. PMI Daerah membawahi 5 cabang yaitu PMI Cabang Kota Yogyakarta yang beralamat di Jl. Tegal Gendu 25 Kota Gede Yogyakarta, Telp (0274) 372176, fax (0274) 379212, PMI Cabang Bantul yang beralamat di Jl. Jendral Sudirman Komplek Dwiwindu Bantul, Telp dan fax (0274) 367987, PMI Cabang Kulon Progo yang beralamat di Jl. Bayangkara Watulunyu, Wates, Kulonprogo, telp dan fax (0274) 773224, PMI Cabang Sleman yang beralamat di Jl. Rajimin Sucen Trihanggo Sleman, telp (0274) 7102034 dan fax (0274) 868900 dan PMI Cabang Gunung Kidul yang beralamat di Perumahan Rakyat 99 Nusa Indah no.3 Wonosari Yogyakarta, telp (0274) 394500/(0274) 391007 dan fax (0274) 391244.

Berdasarkan data pada tahun 2008, jumlah sumber daya manusia (SDM) PMI DIY bersama cabang-cabangnya adalah 80 orang pengurus, 140 orang staff, 1156 orang anggota KSR, 156 orang anggota TSR, 3237 orang anggota PMR (Palang Merah Remaja),dan 12 orang pelatih (fasilitator).

Kegiatan PMI DIY dikelola oleh 9 divisi atau bagian kerja dengan ruang lingkup kegiatannya adalah (1) Bidang Penanggulangan Bencana ; (a) Meningkatkan persiapan organisasi PMI dalam respon dan kesiapsiagaan penanganan bencana berbasis masyarakat, (b) Mengoperasikan posko siaga bencana atau pusat informasi di PMI DIY, (c) Melanjutkan program Community Awareness (program peningkatan kapasitas masyarakat dalam kesiapsiagaan dan pengurangan resiko bencana yang berbasis masyarakat), (c) Melanjutkan program ICBRR (Kegiatan Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Masyarakat Terintegrasi). (2) Bidang Pelayanan Sosial ; (a) Program taman belajar, (b) Program livelihood (kebutuhan sarana difabel dapat terdistribusi dan aksesibel, dengan indikasi terciptanya kemandirian para difabel, tersedianya lapangan kerja untuk difabel, optimalisasi bantuan alat usaha, pengembangan usaha dan terbentuknya kelompok dukungan sebaya), (c) Program HIV & AIDS, (d) Program UKS, (d) Program anak jalanan dan gelandangan/pengemis. (3) Bidang Kesehatan; (a) memfasilitasi UTDC se-DIY, (b) gerakan donor darah, (c) pos kesehatan hari-hari besar, (d) koordinasi pelayanan kesehatan daerah dan cabang, (e) promosi kesehatan, (f) meningkatan kemampuan pelayanan ambulans, (g) mengusahakan terbentuknya poliklinik PMI DIY. (3) Bidang pembinaan Organisasi dan SDM, (4) Bidang Kominfo, (5) Bidang Logistik Distribusi, (6) Bidang Administrasi Umum, (7) Bidang Logistik dan Distrubusi, (8) Bidang Administrasi Umum, (9) Bidang Keuangan (Humas PMI DIY)

Kamis, 13 Oktober 2011

PMI Daerah Jawa Barat

07.16 |

Sejarah Pembentukan
Sebelum PMI Daerah Jawa Barat dibentuk, antara tahun 194551955 terlebih dahulu telah berdiri organisasi PMI dibeberapa kota seperti kota Bandung, Bogor, Sumedang, Majalengka, Tasikmalaya dan Cirebon. Menjelang tahun 1956 kebutuhan akan kordinator kegiatan PMI di wilayah Jawa Barat tak terelakan karena selain melihat kondisi dan kegiatan yang terus meningkat, juga berdasarkan AD/ART PMI yang telah disempurnakan dan disahkan oleh Kongres PMI tingkat Nasional ke VI di Tawangmanggu, Surakarta, Jawa Tengah pada 16 Desember 1954. Bab VII Pasal 41 AD/ART PMI pada saat itu menyatakan: (1) Manakala oleh cabang-cabang dalam satu provinsi dirasakan perlu dapat didirikan satu badan koordinasi. (2) Badan koordinasi itu dinamakan Pengurus Daerah.
Maka atas prakarsa PMI Cabang Bandung maka diadakan persiapan pendirian PMI Daerah Jawa Barat. Rapat pada tanggal 17 Juni 1956 yang dihadiri oleh cabang Garut, Tasikmalaya, Kuningan, Majalengka, dan Bandung bertempat di Bandung memutuskan untuk membentuk Pengurus Daerah Jawa Barat. Bermarkas di jl. Nias No. 2, Bandung bersama dengan PMI Cabang Bandung. Setelah PMI Bandung mendapatkan markas cabang di jalan Aceh No. 79, Bandung, Markas Daerahpun pada tahun 1967 ikut berpindah ke jl. Aceh No. 79, Bandung. Barulah pada tahun 1977, PMI Daerah Jawa Barat mempunyai gedung sendiri yaitu di Jl. Ir. H. Djuanda No. 426 A, yang sampai saat ini dipergunakan. 

Profil PMI Jawa Barat
 
Saat ini PMI Daerah Jawa Barat saat ini membawahi 25 cabang kabupaten/kota yaitu Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Purwakarta, Subang, Ciamis, Bandung, Indramayu, Majalengka, Bogor, Karawang, Garut, Cirebon, Sumedang, Kuningan, Bekasi, Tasikmalaya, serta cabang Kota Tasikmalaya, Cimahi, Cirebon, kota Bogor, Depok, Sukabumi, Bekasi, kota Bandung dan Banjar. Sumber daya manusia yang dimiliki oleh PMI Daerah Jawa Barat adalah 275 orang Pengurus cabang, 179 Staf markas, 200 Staf UTDC, 48 orang dokter UTDC, 4.387 anggota PMR Mula (Sekolah Dasar), 57.789 anggota PMR Madya (Sekolah Menengah Pertama), 38821 anggota PMR Wira (Sekolah Menengah Atas), 1.911 anggota KSR, 4.633 anggota TSR (Tenaga Sukarela), 273 Pelatih dan 719 anggota SATGANA (Satuan Penanggulangan Bencana). 

Susunan pengurus saat ini adalah: 

Ketua: Drs.H.Karna Suwanda
Wakil Ketua: H. Sumarno Suradi
Wakil Ketua: dr. Subekti N. Kartasasmita MPH
Wakil Ketua: DR. H. Iim Wasliman.,M.Pd. M.Si.
Wakil Ketua: Drs.H. Mamad Suryana,M.Si
Sekretaris: Drs.H. Didi Edia Kartadinata
Wakil Sekretaris: H. Denni Candrasah
Bendahara: Hj.Tin Kartini Nurmawan.,SE
Anggota: (1). H. Aslim Ilyas,BA (2). dr .Hj. Erlina Kartabrata (3). Drs. H. Takdimullah (4). Dra. Hj. Silviati,M.Si 5. Dra. Hj. Elly Siti Halimah, M.Si
PMI Daerah Jawa Barat menjadi pusat pelatihan Air dan Sanitasi (Water and Sanitation/Watsan) tingkat Nasional. Sehingga semua perlengkapan watsan ditempatkan di PMI Daerah Jawa Barat dan menjadi sentral respon bencana secara nasional. Kemudian, saat ini beberapa cabang sedang menjalankan beberapa program yang didukung oleh perhimpunan nasional Negara sahabat ; seperti program Pengurangan Risiko Bencana Terpadu (ICBRR) yang dilaksanakan di kabupaten Bandung dan kabupaten Bogor, Pertolongan Pertama Berbasis Masyarakat (CBFA) yang dilaksanakan di kabupaten Indramayu dan Kabupaten Cianjur.
Pada kegiatan penggalangan dana untuk membantu kelancaran kegiatan organisasi, PMI Daerah Jawa Barat mempunyai gedung dan penginapan yang bisa disewakan untuk umum. Gedung dan penginapan ini dikelola secara profesional sehingga mempunyai kontribusi bagi penggalangan dana PMI. PMI Daerah Jawa Barat memiliki prestasi yang cukup baik ditingkat nasional, selain dinilai termasuk kategori hijau (baik) secara kapasitas, PMR dan KSR PMI Daerah Jawa Barat telah mengukir prestasi Teladan I, baik pada Jumbara PMR maupun Temu Karya KSR yang dilaksanakan tahun lalu. (**)

Rabu, 12 Oktober 2011

PMI Daerah Kalimantan Tengah

07.17 |

Propinsi Kalimantan  Tengah merupakan propinsi terluas ketiga di Indonesia setelah Papua dan Kalimantan Timur. Luas wilayah Kalimantan Tengah adalah 155.885,64 kilometer persegi, secara astronomis terletak 111º BT hingga 116º Bujur Timur dan 0º 45´ Lintang Utara serta 3º 30´ Lintang Selatan.

Kalimantan Tengah merupakan tempat yang cukup damai dan tentram. Secara geologis ancaman bencana alam gempa bumi / tsunami tanah longsor atau banjir besar belum pernah terjadi di daerah ini. Persoalan kabut asap yang terjadi pun hanya bersifat temporer dan dalam kemarau yang amat ekstrim saja. Wilayah ini telah mampu memulihkan diri dari masalah internal etnisitas yang dahulu pernah terjadi. Kalimantan Tengah sekarang masih merupakan Propinsi terluas nomor 3 (tiga) di Indonesia setelah Papua dan Kaltim. Secara administrasi pemerintahan Popinsi Kalimantan Tengah terbagi menjadi 13 Kabupaten dan 1 Kota,107 Kecamatan, 1.334 desa. Berdasarkan data PMI daerah Kalimantan Tengah terbentuk sejak Tahun 1986 yang bermarkas di Jl. Letjen Soeprapto No.3 Palangka Raya (73111), Telepon / Fax (0536) 3234933 dan email: mada.kalteng@gmail.com


Kepengurusan PMI di Kalimantan Tengah masa bakti 2007 – 2012 sesuai dengan Pengesahan PMI Pusat No. 10/KEP/PP.PMI/I/2008 Tanggal  8 Januari 2008  dan pelantikan pada tanggal 16 Februari 2008.
Susunan Pengurus PMI Daerah masa bakti 2007-2012 Ketua : Drs. Nahson Taway; Wakil Ketua Bidang Organisasi dan SDM : Ir. M. Damiri MS;  Wakil Ketua Bidang Penanggulangan Bencana : Drs. Alif Abdullah; Wakil Ketua Bidang Sosial dan Kesehatan masyarakat : dr. Arnold Singarimbun, MPH; Wakil Ketua Bidang Usaha Dana dan Sarana :  Ir. Arif Budiatmo; Sekretaris : dr. Tiel Djabar; Wakil sekretaris : dr. Wineini;   Bendahara : Eryana Rahmadaniah, SH; Anggota: dr. Djono Koesanto, MPH; Ir. Rahmat Susiandi; Pandit Bawana; Ir. Herson B. Aden, Msi dan Dra. Marlinah.


PMI Daerah Kalimantan Tengah memiliki 14 PMI Cabang, yaitu Kota Palangka Raya, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Barito Selatan, Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Katingan, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Barito Timur dan Kabupaten Sukamara.
Kepengurusan PMI Cabang yang telah habis masa bakti pada Tahun 2009 sebanyak 6 Cabang yaitu PMI Cabang Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Katingan, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Lamandau.

Sumber daya manusia yang dimiliki oleh Pengurus PMI Daerah Kalimantan Tengah sebanyak 13 orang sedangkan Pengurus Cabang  154 orang, Pegawai Markas Daerah terdiri dari Kepala Markas Daerah merangkap Sekretaris Pengurus Daerah, Pegawai tetap 4 orang, staf pada 4 UTDC di PMI Cabang sebanyak  15  orang, anggota KSR (Korps Suka Rela) 238 orang, anggota TSR(Tenaga Suka Rela) 169 orang, anggota Satgana (Satuan siaga penanggulangan bencana) 30 orang, pelatih dengan berbagai spesialisasi sebanyak 34 orang dan anggota PMR mula (Sekolah dasar), anggota PMR Madya ( Sekolah Menengah Pertama), dan anggota PMR Wira (Sekolah Menengah Atas) seluruhnya berjumlah 3244 anggota.

PMI Daerah Kalimatan Tengah membentuk Markas daerah, sedangkan PMI cabang membentuk Markas cabang pada masing-masing Cabang PMI untuk menampung semua kegiatan administrasi dan operasional
Markas Daerah Kalimantan Tengah memiliki bangunan Kantor berukuran  150 meter persegi dengani sarana dan prasarana untuk  mendukung berbagai aktifitas  rutin  dan operasional PMI.  Inventaris Markas Daerah terdiri dari gedung kantor yang dibangun oleh Pemerintah Daerah Propinsi Kalimantan Tengah pada lokasi yang cukup strategis dan peralatan kantor untuk menunjang kegiatan administrasi berupa meja kerja , kursi, komputer dan faxsimile serta internet serta alat transfortasi berupa mobil box, ambulance dan sepeda motor. Logistik PMI Daerah untuk Penanggulangan Bencana dititipkan di Gudang Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah karena belum memiliki Gudang logistik yang cukup untuk menampung semua barang bantuan yang tersedia.

Kegiatan dan pelayanan yang dilaksanakan oleh PMI Daerah Kalimantan Tengah diantaranya: (1). Pelayanan Penanggulangan Bencana yang focus terhadap bencana banjir dan longsor, Kebakaran hutan dan rumah serta Konflik etnis. (2) Pelayanan  Kesehatan meliputi kegiatan CBFA di Kabupaten dan Upaya Kesehatan Tranfusi Darah yang dilaksanakan  oleh UTDC di daerah Kalimantan Tengah yaitu UTDC Palangka Raya, UTDC Kotawaringin Timur, UTDC Kotawaringin Barat, UTDC Barito Utara. (3) Kegiatan  Komunikasi  dan Informasi yang menyangkut diseminasi prinsip Palang Merah dan HPI, dukungan komunikasi dan publikasi dalam peningkatan citra. (4) Pengembangan  Organisasi dengan mengadakan suvervisi ke PMI Cabang, pelatihan, pertemuan/lomba, dan pembinaan generasi muda.
PMI Daerah Kalimantan Tengah memiliki kegiatan unggulan yaitu dibidang Pelayanan Kesehatan berupa Program CBFA (Watsan) untuk menyediakan air bersih dan sanitasi. Pelaksanaan penyediaan air bersih ini lebih fokus di Kabupaten dan desa-desa di Kalimantan Tengah dimana akses pada air bersih masih sulit. Populasi yang tidak mempunyai akses terhadap air bersih 68,00 %.

Pelaksanaan program CBFA Watsan di Kalimantan Tengah baru dimulai di Kabupaten Kotawaringin Timur Kecamatan Telawang Desa Tanah Putih. Biaya dibantu oleh Perhimpunan Nasional Palang Merah Singapura dan ditunjang oleh dana dari APBD Kabupaten Kotawaringin Timur. Pada waktu yang akan datang PMI Daerah Kalimantan Tengah akan merencanakan kegiatan ini di Kabupaten Kapuas.
Luasnya wilayah Provinsi Kalimantan Tengah dan keterbatasan Kapasitas Organisasi Palang Merah Indonesia dan Sumber Dana menjadi tantangan berkembangnya program kemanusiaan di Kalimantan Tengah.

Senin, 10 Oktober 2011

PMI Provinsi Jawa Timur

07.22 |

Palang Merah Indonesia Provinsi Jawa Timur pertama berdiri pada tahun 1960 dan dipimpin oleh seorang komisaris yaitu dr. Angka Nitisastro yang dipilih melalui Musyawarah Daerah (Musda) PMI Jatim. Kini, PMI Daerah Jatim berada di bawah tampuk pimpinan H. Soebagyo SW.

Pada tahap awal, Kantor Markas Daerah PMI Provinsi Jatim terletak di Lembaga Kesehatan Negara (LKN) di Jalan Adipura, Surabaya. Dalam sejarahnya, kantor Markas Daerah PMI Provinsi Jatim memang kerap berpindah tempat. Tercatat, di tahun 1960 Markas Daerah masih bergabung dengan Markas Cabang di Jalan Tunjungan No. 53, Surabaya. Menginjak tahun 1965, pindah ke gedung lain di jalan yang sama No. 61.  Markas Daerah kembali berpindah ke Jalan Cempaka No. 2  pada 1970. Sembilan tahun kemudian, pindah lagi ke Jalan Kalibokor No. 161 Surabaya.

Namun di tahun 2003, kepindahan Markas Daerah PMI Provinsi Jatim ke Jalan Karang Menjangan No. 22 menjadi kepindahannya yang terakhir. Hingga kini, Markas Daerah PMI Jatim tetap beralamat di sana.

Terkait dengan jaringan kerjanya, PMI Provinsi Jawa Timur memiliki 38 Cabang, yakni PMI Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Lumajang, Kota Kediri, Kabupaten Kediri, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Trenggalek, Kota Blitar, Kabupaten Blitar, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Jember, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban, dan Kabupaten Lamongan.

Disisi lain, PMI Provinsi Jatim juga memiliki 37 Cabang Unit Transfusi Darah  di wilayah-wilayah Cabang PMI kecuali wilayah Kabupaten Mojokerto dan Kota Batu. PMI Provinsi Jawa Timur terbilang memiliki cakupan wilayah dan jaringan yang cukup besar. Terdata, PMI Daerah Jatim memiliki 637 Ranting yang tersebar di 38 wilayah Cabang PMI di sana.

Besarnya jaringan ini juga didukung oleh cukup banyak personil. Berdasarkan data tahun 2008, sumber daya manusia yang menjadi “penggerak” PMI Daerah Jatim terdiri dari 64.912 anggota PMR PMI, 50 orang TSR, 2.375 personil KSR, 207 orang Pembina, 430 Pengurus Cabang, dan 24 orang Staf Markas.

PMI Provinsi Jatim juga memiliki beberapa fasilitas pendukung demi lancarnya pelaksanaan 7 prinsip dasar Palang Merah. Fasilitas tersebut diantaranya, Pos Pertolongan Pertama di 38 wilayah cabang yang tersebar di Jawa Timur dan dua layanan BKIA/Klinik Bersalin di dua lokasi yang berbeda yaitu, di daerah Peniwen Kecamatan Kromengan dan Karang Pandan Kecamatan Pakisaji.

Selain itu, ada 7 Cabang PMI Provinsi Jatim yang telah memiliki sarana Balai Pengobatan. Diantaranya, di PMI Kabupaten Malang, PMI Kabupaten Ponorogo, PMI Kabupaten Jember, dan PMI Kabupaten Magetan.

Lebih rinci, Balai-balai Pengobatan itu ada di wilayah-wilayah berikut ini: Pakisaji Karangpandan, Kepanjen, Sukonolo Kepanjen, pakis Singosari, Lawang, Turen, Dampit, Tirtoyudho, Ampel Gading, Gondang Legi, Sumber Pucung, Kromengan, Kalipare, Donomulyo, Wagir, dan Dawu. Untuk wilayah Kabupaten Ponorogo, ada di Jl. Dr. Soetomo No. 7, sedangkan di Jember ada di Jl. Brawijaya No. 61A. Balai Pengobatan juga ada di Kabupaten Magetan dan beralamat di Jl. Jend. MT. Haryono No. 14.

Di Kota Surabaya, Balai Pengobatan PMI ada di dua lokasi, yakni di Jalan Brubutan dan daerah Bratang. Selanjutnya, di Kabupaten Banyuwangi, lokasinya di Jl. Kartini No. 5. Balai Pengobatan PMI  juga buka 24 jam di Jl. Soekarno-Hatta No. 271 dan di Laboratorium Kesehtan Kota Probolinggo.

Selebihnya, PMI juga memberikan layanan Pengobatan Gawat Darurat di Kabupaten Malang (Jl. Raya Bedali Lawang dan Kebon Agung No. 123) dan di Kabupaten Jember (Jl. Brawijaya No. 61A).*

Minggu, 09 Oktober 2011

PMI DKI Jakarta

05.54 |

Berbicara tentang sejarah PMI DKI Jakarta, semua bermuara pada awal mula Palang Merah Indonesia sebagai salah satu organisasi sosial kemanusiaan, yang berdiri sejak tahun 1945.

Pada saat itu, PMI DKI Jakarta berstatus PMI Cabang. Ketika ada pembagian wilayah kota menjadi Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Barat dan Jakarta Selatan, kemudian PMI Cabang Jakarta mengembangkan PMI Jakarta dengan membentuk PMI Cabang di wilayah kota.

Status sahnya, didukung oleh Surat Keputusan Pengurus Besar PMI Nomor 50/S.KP/PB tanggal 11 September 1970 tentang Pembubaran PMI Cabang Jakarta dan Pengesahan berdirinya PMI DKI Jakarta dan berstatus sebagai Markas Daerah.

Berdasarkan Keputusan Pengurus Daerah PMI DKI Jakarta Nomor 0537/SK/G-St/70 tanggal 29 Desember 1970 juga menetapkan pengesahan berdirinya PMI Cabang di lima wilayah kota di DKI Jakarta, dan ditambah dengan Kabupaten Kepulauan Seribu yang disahkan pada tahun 2006. Sehingga saat ini PMI DKI Jakarta memiliki 5 Cabang Kota Administrasi dan 1 Cabang Kabupaten.

Dalam menjalankan misi sosial kemanusiaannya, PMI DKI Jakarta telah melakukan bantuan penanggulangan bencana, baik didalam kota maupun dikota-kota lainnya di Indonesia.

Palang Merah Indonesia DKI Jakarta dipimpin oleh para pengurus yang bekerja secara sukarela :

Tahun 1945 s/d 1971 : dr. Soewarno
Tahun 1971 s/d 1987 : dr. H. HermanSoesilo, MPH.
Tahun 1987 s/d 1989 : H. Daryono, SH.
Tahun 1989 s/d 1996 : H. Muhammad Muas
Tahun 1996 s/d 2006 : Ny. Hj. Uga Wiranto, SH, MSi.
Tahun 2007 s/d saat ini : Ny. Hj. Rini Sutiyoso

Kepengurusan dibawah Ny. Hj Rini Sutiyoso, dilengkapi dengan beberapa personil diantaranya :

a. Wakil Ketua I   : Ny. Wien Ritola
b. Wakil Ketua II  : drg. Tini Suryanti, Mkes.
c. Wakil Ketua III : H. Muhammad Rawi
d. Sekretaris        : Ir. Irwan Hidajat
e. Wakil Sekretaris : Drs. Dady Parmadi Suparta
f. Bendahara : Ny. Hj. Ida Widarni Daryoto
g. Anggota : 1. Drs. DJoko Subagijo, MM.
                  2. Drs. Adang Rukhyat, M.Pd.
                  3. Drs. Saefulloh, M.Pd.
                  4. Drs. Syarafuddin Arsyad, M.Ag.
                  5. Ny. Roswita Munaf, SH.

Disamping melaksanakan tugas dalam penanggulangan bencana, PMI DKI Jakarta juga melaksanakan pengelolaan Transfusi Darah, melalui Unit Transfusi Darah Daerah (UTDD) PMI DKI Jakarta, yang dahulu bernama Dinas Dermawan Darah (DDD) dan dikelola oleh Markas Besar PMI dan diserahkan kepada PMI Cabang Jakarta berdasarkan Surat Keputusan Nomor 357/UP tanggal 1 Februari 1969.

Pada tanggal 21 Oktober 1980 nama Dinas Dermawan Darah PMI (DDD) diganti menjadi Lembaga Transfusi Darah (LTD) dan disahkan oleh Pengurus Besar PMI dengan SK Nomor 592/S.KP/PB. Dan sejak tahun 1993, Lembaga Transfusi Darah telah diganti menjadi Unit Tranfusi Darah.

Dalam rangka meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat, UTDD PMI DKI Jakarta juga telah meraih ISO 9001 : 2008 pada tanggal 24 Agustus 2010.

UTD PMI DKI Jakarta sudah mengalami beberapa kali pergantian pimpinan untuk periode :

1. Tahun 1969 – 1971 : dr. Masri Rustam
2. Tahun 1971 – 1975 : dr. Agus Sarmidi
3. Tahun 1975 – 1978 : dr. Nafsiah M’boi
4. Tahun 1978 - 1986 : dr. Suyani
5. Tahun 1986 - 1988 : dr. H. Alfian Sutowadi
6. Tahun 1988 - 2002 : dr. Sukantini, M.Sc.
7. Tahun 2002 - 2007 : dr. Kristianto Budiono
8. Tahun 2007 - 2010 : dr. Ismet Sanusi
9. Tahun 2010 – sekarang : dr. Salimar Salim, MARS.

PMI Cabang sebagai ujung tombak pelaksanaan tugas Kepalangmerahan yang dibantu oleh PMI Ranting Se-DKI Jakarta serta para Relawan. Ketua Pengurus PMI Cabang Se-DKI Jakarta periode saat ini :

1. Jakarta Pusat : H. Soewardi Sulaeman
2. Jakarta Utara : H. Sabri Saiman, MBA.
3. Jakarta Barat : Drs. H. Komaruddin Hasyim
4. Jakarta Selatan : Drs. H. Dadang Dasuki
5. Jakarta Timur : H. Koesnoto, SE.
6. Kab. Kep. Seribu : H. Jamaluddin Panganro

Usaha menghimpun dana kemanusiaan yang dilakukan oleh PMI DKI Jakarta beserta PMI Cabang Se-DKI Jakarta, merupakan yang tertinggi di antara PMI di provinsi lainnya. Hal ini membuktikan, bahwa begitu tingginya kepedulian masyarakat DKI Jakarta terhadap masalah kemanusiaan.

PMI DKI Jakarta, yang beralamat di Jl. Kramat Raya No. 47 Jakarta Pusat akan selalu menjaga hubungan baik dengan instansi terkait dan mitra kerja lainnya. Hubungan PMI DKI Jakarta dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga terjaga dengan baik. Pembinaan Gubernur selaku Pelindung PMI begitu nyata, yang menjadikan wajah tampilan sarana dan prasarana PMI di Jakarta begitu megahnya, sejalan dengan cermin wajah ibukota.*

Rabu, 05 Oktober 2011

PMI Provinsi Jawa Tengah

04.24 |

PMI Provinsi Jawa Tengah merupakan bagian dari Palang Merah Indonesia (PMI) yang lingkup kerjanya mencakup seluruh wilayah Provinsi Jawa Tengah dengan tujuan membantu meringankan penderitaan sesama manusia apapun sebabnya, tanpa memandang suku bangsa, adat istiadat, ras dan agama baik masa perang maupun masa damai, secara nasional maupun internasional.

PMI Provinsi Jawa Tengah berdiri pada tahun 1967 atas usulan dari dr. Brotoseno yang dukungan PMI di tingkat Cabang Kota maupun Kabupaten Se-Jawa Tengah dan kemudian diusulkan ke PMI Pusat. Hal ini karena telah didirikannya PMI di tingkat Kota dan Kabupaten Se-Jawa Tengah dan tingginya tingkat kebutuhan bagian organisasi PMI yang mampu mengkoordinir seluruh PMI Cabang Se-Jawa Tengah dan mampu menyampaikan aspirasi ke PMI Pusat dan mampu menjalankan fungsi dalam menyampaikan semua kebijakan dari PMI Pusat hingga sampai ke PMI Cabang.

Sejak kali pertama berdiri, Markas PMI Provinsi Jawa Tengah telah mengalami lima kali perpindahan markas. Di tahun pertama hingga tahun 1969 PMI Provinsi Jawa Tengah bertempat di CV Wadiono yang berada di Jl. Bon Lama komplek Pelabuhan Semarang dan di tahun 1969 hingga 1995 Markas PMI Provinsi Jawa Tengah berbagi tempat dengan Markas milik PMI Cabang Kota Semarang. Selama dengan PMI Cabang Kota Semarang, juga telah mengalami perpindahan tempat yang semula di Jl. Bojong Semarang berpindah di Jl. Soegiopranoto Semarang. Kemudian di tahun1995, PMI Provinsi Jawa Tengah telah memiliki bangunan sendiri di Jl. Telaga Bodas. Karena bangunan di Jl. Telaga Bodas kurang memadai untuk kegiatan PMI Provinsi Jawa Tengah  yang semakin banyak maka Markas berpindah  Jl. Tanjung No 11A Semarang  yang merupakan bangunan milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah hingga sekarang ini.

Tampuk kepemimpinan PMI Provinsi Jawa Tengah telah mengalami empat kali pergantian pimpinan. Di tahun 1967 hingga 1969 jabatan Ketua dipegang oleh dr. Brotoseno. Pada tahun 1969 hingga 2001 dengan mengalami beberapa kali MUKERDA jabatan Ketua Pengurus PMI Provinsi Jawa Tengah diserahkan pada Bapak Wardiono. Prof. Satoto juga dipercaya untuk memegang jabatan Ketua pada tahun 2001 hingga tutup usia di tahun 2007. Kemudian dari tahun 2007 hingga sekarang jabatan Ketua Pengurus PMI Provinsi Jawa Tengah diemban oleh H. Sasongko Tedjo, SE, MM.

Layanan yang disediakan oleh PMI Provinsi Jawa Tengah meliputi :
1. Pelayanan Penanganan Bencana.
2. Pelayanan Kesehatan.
3. Program Peningkatan Fungsi Peran Komunikasi dan Informasi.

Dalam masa kepengurusan PMI Provinsi Jawa Tengah periode 2006-2011, PMI Provisi Jawa Tengah memiliki 35 Cabang yaitu: PMI Kota Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Kendal, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Demak, Kabupaten Semarang, Kabupaten Pati, Kabupaten Rembang, Kabupaten Jepara, Kabupaten Kudus, Kabupaten Blora, Kota Surakarta, Kabupaten Sragen, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karangayar, Kabupaten Klaten, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Wonosobo, Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Batang, Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Purbalingga, dan PMI Kabupaten Banjarnegara.

Kini telah berdiri Unit Transfusi Darah Mandiri di PMI Kabupaten Banyumas. Unit Transfusi Darah Cabang tersebut dinilai berhasil oleh Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla sebagai UTDC berkonsep mandiri yang patut dicontoh oleh PMI provinsi lainnya.

PMI Provinsi Jawa Tengah diperkuat dengan jumlah personilnya yang hampir mencapai angka 100.000 orang. Lebih rinci, disebutkan bahwa;

Anggota PMR  sejumlah 84.054 orang, terdiri dari:
1. PMR Mula sejumlah 7321 orang
2. PMR Madya sejumlah 46.315 orang
3. PMR Wira sejumlah 30.418 orang

Anggota Relawan sejumlah 5098 orang, terdiri dari:
1. KSR sejumlah 4177 oarang
2. TSR sejumlah 921 orang

Selebihnya, ditambah dengan beberapa orang karyawan PMI Propinsi Jawa Tengah sebanyak 33 orang, yang terdiri dari 7 orang karyawan UTTD dan 26 orang lainnya adalah karyawan Markas PMI Provinsi Jawa Tengah.*



Email:  infokom@pmi-jateng.or.id
Telepon: 024 - 3581424

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Peliharaanku